Scoot Tigerair, low cost bukan berarti murahan

Artikel ini bukanlah artikel berbayar dari Scoot, namun tim kami di Metalextra mengagumi kesuksesan Scoot dan memang selalu menggunakan Scoot disetiap trip kami. Industri Aerospace ataupun industri dirgantara ini memang masih sangat besar potensinya di Asia Tenggara seiring dengan pertumbuhan ekonomi penduduknya. Ditengah prihatinnya kualitas penerbangan dalam negeri, perlu juga kita pelajari kesuksesan manajemen bisnis dan pengelolaan sales dan marketing dari Scoot ini. Scoot Tigerair Pte Ltd. merupakan maskapai penerbangan bertarif rendah jarak jauh yang memiliki basis di Singapura. Scoot telah tujuh tahun beroperasi hingga saat ini, tetapi jelas bukan maskapai penerbangan yang sukses karena milik Singapore Airlines semata. Scoot berhasil karena mereka memahami sifat kosumen awalnya yaitu orang Singapura. Orang Singapura memang dikenal karena sifatnya yang tak mau kalah saing (Hokkien: kiasu), dan teliti dalam mengkomplain kualitas layanan. Ketika liburan maupun perjalanan dinas, mereka selalu mencari promo penawaran dan diskon yang dapat membantu mereka menabung lebih banyak untuk liburan mereka berikutnya. Maskapai penerbangan budget asal Singapura, Scoot, yang juga merupakan anak perusahaan dari Singapore Airlines (SIA), dikenal sebagai maskapai penerbangan berbiaya rendah terbaik di Asia dan terus-menerus memberi promo dan penawaran menarik sejak didirikan pada tahun 2012. CEO Scoot, Lee Lik Hsin, telah yakin bahwa maskapainys akan stabil pertumbuhannya tahun depan karena terus berupaya untuk menjaga harga terjangkau bagi pelanggan. Pada tahun 2020, Scoot juga akan meluncurkan enam tujuan baru lainnya di Indonesia, memberi orang Singapura dan orang Batam lebih banyak pilihan untuk perjalanan akhir pekan, perjalanan spontan, dan yang lainnya di antaranya. Jadi bagaimana mereka bisa sesukses ini?
  1. Menjaga dan menekan Biaya tetap Rendah, tapi tepat waktu Scoot saat ini terbang ke 68 tujuan di 15 negara dan dengan cepat menyusul SIA tentang jumlah tujuan yang dilayani. Jaringannya semakin melebar tahun ini, dengan peluncuran tujuan baru di Cina, India, Laos serta Malaysia.
  2. Mulai dari investasi kecil Scoot mulai operasional dari investasi armada sederhana tiga pesawat Boeing 777-200, walaupun dimodali oleh SQ. Pada awalnya justru seperti mempelajari kembali cara dan upaya menekan budget. Scoot sekarang memiliki lebih dari 40 pesawat yang terdiri dari Airbus A320 dan Boeing 787 Dreamliners. Mereka akan menambah 16 unit pesawat A321neo baru. Pesawat baru ini akan mendukung pertumbuhannya dan dengan penambahan pesawat-pesawat baru ini, kenyamanan pelanggan pun akan meningkat.
  3. Stabilitas dalam pemberian harga promo di sosial media Banyak yang mungkin tidak mengetahui hal ini, tetapi sebelum pesawat mereka lepas landas, mereka telah mengumpulkan sekitar 50.000 penggemar di Facebook. kampanye sosial media dan harga yang meenarik memang dimaksudkan untuk mengumpulkan database customer. Ketika akhirnya diluncurkan, dilaporkan bahwa mereka telah “menjual 30.000 kursi dalam waktu kurang dari seminggu setelah mengumumkan tarif SGD $ 88 atau hanya IDR 900.000an saja untuk penerbangan perdananya ke Sydney”.
  4. Mengembangkan budaya keramahan khas Singapore yang informal Di antara banyak alasan lain mengapa orang menyukai Scoot adalah interaksi dengan penumpang dan aktifnya admin mereka di sosial media dalam memberikan tanggapan lucu. Awak kabin mereka (yang akrab disebut Scootees), juga ramah dalam menawarkan opsi produk makanan minuman serta souvenir di setiap penerbangan. Hal ini membuat penumpang hanya membeli yang mereka inginkan.
  5. Fokus dalam memberikan opsi penerbangan saat pemesanan online Hal ini juga sesuai dengan jargon bisnisnya yaitu tidak membiarkan pelanggan membayar untuk apa yang tidak mereka butuhkan. Dengan opsi seperti bundel ongkos, pelanggan dapat dengan mudah memesan tiket penerbangan, tas, makanan, dan embel-embel lainnya hanya dengan satu klik. Pendekatan yang berpusat pada pelanggan seperti itu tidak hanya membantu menghidupkan kembali semangat perjalanan pelanggan, tetapi juga memperbesar tabungan mereka. Inilah sebabnya mengapa Scoot baru-baru ini memenangkan gelar ‘Pengangkut Biaya Rendah Terbaik’ di Asia pada TTG Asia Awards ke 30 dan Penghargaan Pilihan Pembaca Travel Weekly Asia 2019.
  6. Fokus dalam efisiensi dengan opsi penerbangan last-minute Tiket penerbangan menit terakhir biasanya mahal, tetapi Scoot ingin mengubah gagasan itu. Dengan ‘Kelas Escape’ dari Scoot, para pelancong yang berbasis di Singapura yang ingin melakukan perjalanan spontan dapat membeli tiket-menit terakhir atau tiket last-minute dengan harga yang justru lebih murah. Scoot juga telah menghapus semua biaya admin untuk pemesanan di saluran langsung mereka dengan potensi penghematan mulai dari S $ 20 untuk pembayaran kartu kredit.
  7. Beragam pilihan program perjalanan Scoot menawarkan promo yang beragam. Promo murah seperti ini tidak pernah bisa dengan mudah ditiru oleh pesaingnya. Program ‘Insider’, misalnya, memberi pelanggan akses ke hak istimewa orang dalam saja seperti penawaran ulang tahun dan voucher diskon eksklusif. Selain itu, Scoot mengadakan promosi Got-to-Go mingguan, yang menampilkan berbagai tujuan diskon. Pelanggan yang merupakan anggota kartu KrisFlyer UOB, Passion card, dan NTUC akan menikmati lebih banyak fasilitas di luar tarif rendah.
  8. Berani menggarap sektor premium setelah beberapa tahun beroperasi dengan ScootPlus Scoot juga menawarkan penerbangan premium melalui ScootPlus sehingga menjadi opsi value-for-money, terutama untuk penerbangan jarak jauh. premium mulai dari prioritas check-in dan naik, tunjangan bagasi yang ditingkatkan (hingga 15 kg bagasi kabin dan bagasi check-in 30kg), makanan dalam penerbangan, ruang kaki ganda, daya di kursi untuk mengisi daya perangkat, serta Wi-Fi 30MB gratis sehingga mereka dapat tetap terhubung.
  9. Berani ekspansi pasar dengan cara akuisisi dan merger Pada bulan Juni 2017, Scoot mengumumkan bahwa ia akan bergabung dengan maskapai sejenisnya, Tigerair, pada bulan berikutnya. Langkah ini sangat memungkinkan ekspansi Scoot pada kecepatan yang lebih cepat, setelah mendapatkan pesawat dan tujuan. Setelah merger, kode penanda penerbangan Scoot berubah dari TZ ke TR, kode yang digunakan untuk penerbangan Tigerair. Pada pertengahan 2018, armada terintegrasi yang terdiri dari Boeing 787 Dreamliners Scoot dan pesawat Airbus A320 Tigerair dihiasi dalam corak kuning cerah milik Scoot.
  10. Komitmen untuk berinovasi pada teknologi baru untuk pelayanan konsumen  Di tahun 2018, Scoot terus berinovasi dan meningkatkan layanannya saat meluncurkan teknologi Chatbot transaksional yang membantu menjawab pertanyaan pelanggan, mencari penerbangan, menampilkan tarif dan ketersediaan, melakukan pemesanan penerbangan, dan melakukan pembayaran kartu kredit. Chatbot ini bisa bekerja dengan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial intelligence. Software ini mampu memprediksi dan memberi jawaban dengan cepat. Disebut M.A.R.V.I.E, yang merupakan kependekan dari Most Awesome and Resourceful Virtual Intern Ever,Sejak soft launching pada Juli 2018, M.A.R.V.I.E. telah melayani rata-rata 2.500 pengunjung unik per minggu, dan berhasil menyelesaikan 79,25 persen kueri di halaman Facebook berbahasa Inggrisnya. Dengan chatbot super-cerdas, naik pesawat yang lebih nyaman, dan penawaran produk yang unik, tak heran Scoot telah berhasil mengatasi semua tantangannya dengan warna-warna terbang. Semoga bermanfaat. Wassalam!
    Sumber: Tim Kreatif Metalextra.com, Tulisan ini merupakan opini Pribadi di media milik sendiri.

Awalnya dipublikasikan pada25 December 2019 @ 6:45 PM

Leave a Reply