Amerika Serikat mengenakan tarif impor 846% untuk produk solar panel buatan Malaysia dan VIetnam

Pada tanggal 21 Februari 2025, Departemen Perdagangan pemerintah Amerika Serikat membuat keputusan akhir tentang tarif untuk panel surya Asia Tenggara, menaikkan tarif dari yang sebelumnya 21% pada era president Joe Biden menjadi 846% pada era president Trump.

Panel surya merupakan sebuah alat yang terdiri dari sel surya yang terbuat dari bahan semikonduktor untuk mengubah energi surya menjadi energi listrik. beberapa orang menganggap penemuan panel surya sebenarnya terkait dengan penciptaan sel fotovoltaik silikon (PV) oleh Daryl Chapin, Calvin Fuller, dan Gerald Pearson di Bell Labs pada tahun 1954.

Tentu saja kabar tentang tarif baru ini sangat memukul perusahaan-perusahaan pembuat panel surya asal negeri China Tiongkok. Meskipun pabrik solar panel asal China sudah berupaya menyamarkan operasi mereka dengan label Made in Malaysia dan Made in Vietnam, pemerintah Amerika Serikat yang dipimpin oleh President Donald Trump memahami benar strategi dari pabrikan asal China tersebut.

Selama lebih dari satu dekade, perusahaan-perusahaan seperti Jinko Solar dan Longi Green Energy membangun rantai pasokan di Asia Tenggara, dengan keyakinan bahwa mereka dapat menghindari tarif impor yang dikenakan pemerintah Amerika Serikat.

Dengan langkah ini, pemerintah Amerika Serikat telah memperjelas bahwa produk-produk buatan Republik Rakyat China dipersulit dan produk buatan Amerika Serikat mendapatkan prioritas.

Sebelumnya pada tahun 2021, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mulai memblokir impor produk JinkoSolar ke Amerika Serikat karena kekhawatiran tentang penggunaan tenaga kerja paksa Uyghur. Pada bulan Agustus 2023, Departemen Perdagangan AS menetapkan bahwa JinkoSolar tidak menghindari tarif atas barang-barang buatan Tiongkok.

Pada bulan Mei 2023, agen dari Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat dan Biro Investigasi Federal menggerebek kantor JinkoSolar di Jacksonville, Florida.

Sebuah survei yang dilakukan oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS pada tahun 2024 mengindikasikan penerapan pendekatan penegakan hukum yang kuat yang akan sulit dijawab oleh perusahaan surya skala kecil/menengah tanpa rantai pasokan yang stabil. Peningkatan penegakan hukum dicatat oleh Roth Capital Partners bermanfaat bagi produsen yang lebih besar seperti Jinko, yang “sebagian besar telah melewati tantangan UFLPA”.

Pada bulan November 2024, JinkoSolar Holding Co. mengumumkan penawaran hingga 4,5 miliar yuan untuk pencatatan di bursa saham Frankfurt.

JinkoSolar adalah anggota Silicon Module Super League. Empat anggota asli grup lainnya adalah Canadian Solar, Hanwha Q CELLS, JA Solar, dan Trina Solar.

JinkoSolar memproduksi ingot, wafer, sel, dan modul. Modul fotovoltaik surya adalah produk utama perusahaan.

Pada tahun 2015, JinkoSolar menjalin kemitraan dengan DuPont untuk memasukkan material ke dalam pasta metalisasi fotovoltaik dan film polivinil fluorida dalam modul suryanya.

JinkoSolar memulai produksi massal sel TOPCon tipe-n pada tahun 2019. Pada tahun 2019, Jinko secara resmi membuka pabrik pertama perusahaan di AS. Pada tahun 2022, perusahaan tersebut mendirikan pabrik di Vietnam.

TENTANG JINKO SOLAR

JinkoSolar awalnya didirikan di Shangrao, Jiangxi, Tiongkok pada Desember 2006. Pada bulan Mei 2010, Jinko Solar terdaftar di Bursa Efek New York. Pada tahun 2015, JinkoSolar mendirikan operasi manufaktur di Malaysia.

Jinko Solar menyediakan peralatan untuk, dan memiliki 20% saham kepemilikan di, proyek Al Dhafra Solar 2 GW di Uni Emirat Arab, yang diumumkan pada tahun 2020 dan dibuka pada tahun 2023 dan merupakan salah satu proyek surya terbesar di dunia.

Saat ini JinkoSolar Holding Co., Ltd. (NYSE: JKS) merupakan produsen modul surya yang berkantor pusat di Shanghai, Republik Rakyat China. JinkoSolar Holding Co., Ltd terdaftar di Bursa Efek New York sejak 2010. Anak perusahaannya Jinko Solar Co., Ltd. (SSE: 688223) terdaftar di Papan Inovasi Sains dan Teknologi Bursa Efek Shanghai pada tahun 2022.

JinkoSolar Holding Company Limited pada 2024 sempat mengumumkan bahwa dewan direksi telah mengumumkan dividen tunai sebesar $0,375 per saham biasa masing-masing senilai US$0,00002, atau $1,50 per American Depositary Share (ADS).

KESIMPULAN

Jika Anda berminat untuk membeli perlengkapan alat uji maupun quality tester silahkan hubungi kami melalui chat online yang ada di pojok kanan bawah website ini atau melalui email : moc.artxelatemobfsctd@selas

Semoga menambah bahan referensi anda! Wassalam!


Sumber:

USITC Commission publications, March 2025, U.S International Trade Commission, Public Affairs Officer
vog.ctisuobfsctd@sriaffacilbup

Tim Kreatif Metalextra.com, Tulisan ini merupakan opini Pribadi di media milik sendiri.

Leave a Reply