Industri Energi Minyak bumi & Gas, Business, News
FGV Holdings Malaysia memprediksi kenaikan harga minyak kelapa sawit dunia
Perusahaan perkebunan kelapa sawit Malaysia, FGV Holdings (FGVH.KL), mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka mengharapkan margin laba yang lebih tinggi pada tahun 2025, didorong oleh peningkatan produktivitas dari perkebunannya dan harga kelapa sawit yang tinggi pada paruh pertama tahun ini.
Minyak sawit merupakan minyak nabati konsumsi yang didapatkan dari mesocarp buah pohon kelapa sawit, umumnya dari spesies Elaeis guineensis. Minyak kelapa sawit digunakan dalam produksi makanan, produk kecantikan, dan sebagai biofuel. Minyak kelapa sawit menyumbang sekitar 36% dari minyak dunia yang diproduksi dari tanaman minyak pada tahun 2014.
Harga kelapa sawit diperkirakan akan mencapai rata-rata antara 4.300 ringgit dan 4.600 ringgit per metrik ton pada paruh pertama tahun 2025 tetapi diperkirakan akan turun pada paruh kedua, kata kepala keuangan grup tersebut, Mohd Hairul Abdul Hamid, dalam sebuah pengarahan hasil.
Produksi tandan buah segar dari tanaman kelapa sawit milik perusahaan sendiri diperkirakan akan tumbuh antara 5% dan 8% pada tahun 2025, tambah Kepala Eksekutif Fakrunniam Othman. Minyak kelapa sawit telah diperdagangkan dengan harga premium dibandingkan minyak pesaing lainnya dalam beberapa bulan terakhir, berkat gangguan pasokan yang disebabkan oleh banjir di produsen utama Indonesia dan Malaysia, sementara Jakarta juga telah berupaya untuk meningkatkan penggunaan minyak tropis dalam produksi biodiesel.
Dalam pengajuan bursa pada hari Jumat, FGV, salah satu produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, mengatakan pendapatan tahun 2024 naik menjadi 22,2 miliar ringgit dari 19,4 miliar pada tahun 2023, dengan pembayaran dividen final sebesar 5 sen per saham.
Produksi tandan buah segar dari tanaman minyak kelapa sawit milik perusahaan diharapkan tumbuh antara 5% dan 8% pada tahun 2025, tambah Kepala Eksekutif Fakrunniam Othman.
Minyak kelapa sawit telah diperdagangkan dengan harga premium dibandingkan minyak pesaing lainnya dalam beberapa bulan terakhir, berkat gangguan pasokan yang disebabkan oleh banjir di produsen utama Indonesia dan Malaysia, sementara Jakarta juga telah berupaya untuk meningkatkan penggunaan minyak tropis dalam produksi biodiesel.
Dalam pengajuan bursa pada hari Jumat, FGV, salah satu produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, mengatakan pendapatan tahun 2024 naik menjadi 22,2 miliar ringgit dari 19,4 miliar pada tahun 2023, dengan pembayaran dividen final sebesar 5 sen per saham.
TENTANG FGV HOLDINGS
FGV Holdings Berhad (Singkatan: FGV, terkadang FGVH; atau sebelumnya Felda Global Ventures Holdings Berhad; MYX: 5222) merupakan perusahaan agribisnis dan makanan global yang berpusat di Malaysia. Perusahaan ini merupakan afiliasi dari Federal Land Development Authority (FELDA) milik pemerintah Malaysia.
Penawaran umum perdana FGV Holdings pada tahun 2012 merupakan yang terbesar ketiga di dunia setelah Facebook dan IPO terbesar di Asia yang mengumpulkan US$3,1 miliar.
Perusahaan ini merupakan perusahaan minyak kelapa sawit terbesar ketiga di dunia berdasarkan luas lahan yang ditanami. FGV mengelola total lahan seluas 439.230 hektar di Malaysia dan Indonesia termasuk lahan berdasarkan Perjanjian Sewa Lahan (LLA) dengan Felda. Perusahaan ini memproduksi sekitar 3 juta metrik ton minyak kelapa sawit mentah setiap tahunnya.
Pada tahun 2009, FGV membeli 51% dari perusahaan penyuling gula terbesar di Malaysia, MSM Malaysia Holdings dari PPB Group Berhad (didirikan oleh Robert Kuok) seharga RM1,25 miliar.
Pada 2016 Felda Global Ventures Berhad (FGV) dan PT Mitra Agro Servindo (PT MAS) juga berkolaborasi dan bekerja sama memasarkan bahan tanam FASSB dan produk pertanian terkait lainnya di Indonesia.
Pada tanggal 3 Juli 2018, perusahaan tersebut menghapus frasa “Felda Global Ventures” dari nama perusahaan mereka dan berganti nama menjadi FGV Holdings Berhad.
Pada tanggal 1 Oktober 2020, produk perusahaan tersebut dilarang oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Amerika Serikat, dengan alasan kerja paksa dan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk “penganiayaan fisik dan seksual, perbudakan utang, dan kondisi yang menyiksa pada lingkungan kerja pertanian dan lahan yang dalam pengeloloaan FGV Holdings.
Pada tanggal 30 Oktober 2024, perusahaan FGV Holdings membuat pengumuman publik tentang pengangkatan Fakhrunniam Othman sebagai Group Chief Executive Officer yang baru.
KESIMPULAN
Dengan operasional di seluruh dunia, FGV memproduksi minyak kelapa sawit dan produk karet, oleokimia, dan produk gula, dengan bahan-bahan yang bersumber dari wilayah kelola FELDA di seluruh negeri Malaysia maupun lahan sewa pakai di negara lain seperti Indonesia.
Jika Anda berminat untuk membeli perlengkapan alat uji maupun quality tester silahkan hubungi kami melalui chat online yang ada di pojok kanan bawah website ini atau melalui email : moc.artxelatem @selas
Semoga menambah bahan referensi anda! Wassalam!
Sumber:
Corporate communication FGV, FEBRUARY 2025.
Tim Kreatif Metalextra.com, Tulisan ini merupakan opini Pribadi di media milik sendiri.