Motivasi
Jimmy Carter, President visioner yang sedikit berbicara tetapi banyak bekerja
Jimmy Carter merupakan presiden Amerika Serikat ke-39 dari 1977 hingga 1981, yang juga tokoh humanitarian paling terhormat. President Jimmy Carter yang lahir di Plains, Georgia pada 1 Oktober 1924 — juga merupakan mantan presiden tertua yang masih hidup diusia 96 ditahun 2020 ini. Walaupun masa jabatannya sangat pendek, kontribusi Pak presiden Jimmy Carter jauh lebih dihargai hari ini daripada ketika dia kalah pemilu pada tahun 1980. Jimmy Carter sukses memfasilitasi perdamaian antara Israel dan Mesir tanpa tekanan militer. Jimmy Carter kemudian dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2002.
Pak presiden Jimmy Carter juga memperkenalkan dan mempromosikan teknologi perusahaan solar panel atau penghasil listrik tenaga matahari sejak tahun 70an akhir. Beliau melihat masa depan yang cerah di industri energi bersih dan terbarukan sekaligus menjadi president Amerika serikat pertama yang setuju dengan membantu proses industrialisasi pemerintah komunis China dari kemiskinan dan kelaparan tahun 1970an akhir. Jadi tanpa semangat pak president Jimmy Carter dan kolaborasinya dengan pemimpin komunis Cina Deng Xiao Ping, rakyat negeri tirai bambu Cina pasti akan menghadapi bencana mati kelaparan dan eksodus besar-besaran karena kegagalan komunisme pada waktu itu.
Pak president Jimmy Carter selalu berpendapat bahwa Amerika serikat sebaiknya tidak boleh mengembargo dan membatasi perdagangan negara yang dipimpin oleh pemimpin tirani yang kejam. Beliau menekankan bahwa yang bisa membangun dan melawan pemerintahan kejam itu hanyalah rakyatnya sendiri dan jika rakyatnya tidak boleh berdagang dan berusaha mencari penghidupan maka Amerika Serikat justru melanggengkan dan merawat pemimpin diktator tersebut.
Bagi bangsa Amerika Serikat, latar belakang pak president James Earl Carter Jr sangat sederhana. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Senator Negara Bagian Georgia dari tahun 1963 hingga 1967 dan sebagai Gubernur Georgia ke-76 dari tahun 1971 hingga 1975. Sejak meninggalkan kursi kepresidenan, Carter tetap aktif di sektor swasta; pada tahun 2002, ia dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian karena pekerjaannya dalam mendirikan Carter Center. Hingga saat ini Pak Presiden Jimmy Carter masih aktif di ladang dan peternakannya sembari terus mensosialisasikan teknologi Solar Panel.
Kesuksesan pak president Jimmy Carter tidak terlepas dari masa kecilnya yang sulit dan didikan orang tuanya. Dibesarkan di Plains, Georgia, Carter lulus dari Akademi Angkatan Laut Amerika Serikat pada tahun 1946 dengan gelar Bachelor of Science dan bergabung dengan Angkatan Laut Amerika Serikat, di mana ia bertugas di kapal selam. Ayahnya Pak Jimmy, Earl Carter merupakan petani kacang dan ibunya berdagang.
Setelah kematian ayahnya pada tahun 1953, Carter meninggalkan karier angkatan lautnya dan kembali ke Georgia untuk mengambil alih kendali bisnis keluarganya. Earl Carter sudah berusaha membayar utang usaha dan pembagian kekayaannya di antara ahli waris. Namun, saat meninggal dunia, beliau justru mewarisi hutang kepada istrinya dan anak-anaknya termasuk Jimmy Carter. Akhirnya karena terjepit ekonomi, pak Jimmy Carter muda beserta istrinya Rosalynn dan ketiga putra mereka memutuskan untuk tinggal di perumnas subsidi di kota Plains sembari terus bekerja diladang kacang milik keluarga. Pak Jimmy Carter merupakan satu-satunya presiden Amerika Serikat yang pernah tinggal di perumahan bersubsidi untuk rakyat miskin.
Selama periode ini, Carter termotivasi untuk menentang iklim politik segregasi rasial dan mendukung gerakan hak-hak sipil yang berkembang. Dia menjadi aktivis di dalam Partai Demokrat. Dari tahun 1963 hingga 1967, Carter bertugas di Senat Negara Bagian Georgia, dan pada tahun 1970, ia terpilih sebagai Gubernur Georgia, mengalahkan mantan Gubernur Carl Sanders di primary Demokrat pada platform anti-segregasi yang mengadvokasi aksi afirmatif bagi etnis minoritas. Carter tetap sebagai gubernur sampai tahun 1975. Meskipun menjadi kandidat kuda hitam yang sedikit dikenal orang di Georgia pada awal kampanye, Carter memenangkan nominasi presiden mewakili partai Demokrat tahun 1976.
Pak Jimmy Carter menjabat hanya tiga puluh bulan setelah Presiden sebelumnya dipecat karena kasus korupsi dan meninggalkan seluruh pemerintah federal dalam keadaan berantakan. Dia menghadapi tantangan besar — krisis energi, perang dingin agresi Soviet, nuklir Iran, dan yang terutama, ketidakpercayaan yang mendalam terhadap kepemimpinan oleh warganya. Dia bekerja keras dan berhati-hati. Tetapi dia sering tampak seperti president serba bisa yang lebih cocok untuk menjadi menteri serba bisa. Carter berusaha memperbaiki situasi domestik Amerika Serikat yang dilanda skandal korupsi, kalahnya Amerika Serikat di perang Vietnam, dan pembunuhan tokoh publik oleh mafia.
Pada hari kedua menjabat president, Carter memaafkan semua rakyat Amerika yang menghindar dari tugas wajib perang Vietnam. Selama masa jabatan Carter sebagai presiden, dua departemen baru di tingkat kabinet, Departemen Energi dan Departemen Pendidikan, didirikan. Dia menetapkan kebijakan energi nasional yang mencakup konservasi, kontrol harga, dan teknologi baru. Dalam urusan luar negeri, Carter mengejar Camp David Accords, Panama Canal Treaties, putaran kedua Pembicaraan Pembatasan Senjata Strategis (SALT II), dan kembalinya Zona Kanal Panama ke Panama.
Di bidang ekonomi, ia menghadapi stagflasi yang terus-menerus, kombinasi dari inflasi yang tinggi, pengangguran yang tinggi, dan pertumbuhan yang lambat. Akhir masa kepresidenannya ditandai dengan krisis sandera Iran 1979-1981, krisis energi 1979, kecelakaan nuklir Three Mile Island, dan invasi Soviet ke Afghanistan. Menanggapi invasi, Carter meningkatkan Perang Dingin ketika dia berakhir, memberlakukan embargo biji-bijian terhadap Soviet, mengumumkan Doktrin Carter, dan memimpin boikot Olimpiade Musim Panas 1980 di Moskow. Pada 1980, Carter menghadapi tantangan dari Senator Ted Kennedy di pemilihan pendahuluan, tetapi ia memenangkan nominasi di Konvensi Nasional Demokrat 1980. Carter kalah dalam pemilihan umum untuk calon dari Partai Republik Ronald Reagan dalam suatu pemilihan umum yang telak. Jajak pendapat para sejarawan dan ilmuwan politik biasanya menilai Carter sebagai presiden biasa; dia sering menerima evaluasi yang lebih positif untuk pekerjaan pasca presidennya.
Pada 1982, ia mendirikan Carter Center untuk mempromosikan dan memperluas hak asasi manusia. Dia telah melakukan perjalanan secara luas untuk melakukan negosiasi damai, memantau pemilihan, dan memajukan pencegahan dan pemberantasan penyakit di negara-negara berkembang. Carter dianggap sebagai tokoh kunci dalam amal Habitat for Humanity. Dia telah menulis lebih dari 30 buku mulai dari memoar politik hingga puisi sambil terus aktif mengomentari masalah Amerika dan global yang sedang berlangsung, seperti konflik Israel-Palestina. Melayani paling awal dari lima presiden AS yang masih hidup, Carter adalah presiden yang paling lama hidup, presiden yang paling lama pensiun, yang pertama hidup empat puluh tahun setelah pelantikan mereka dan yang pertama mencapai usia 95 tahun.
Pak Jimmy Carter dikenal sebagai satu-satunya presiden Amerika yang sangat mendukung para innovator energi terbarukan. Beliau semasa menjabat justru mengeluarkan uang budget memasang solar panel di atap Gedung Putih. Solar panel tersebut untuk menghasilkan air panas dan secara khusus dikampanyekan oleh Presiden Jimmy Carter, pada tahun 1979 beliau menyatakan:
“Pada tahun 2000 pemanas air tenaga surya ini di belakang saya hari ini, masih akan berada di sini menyediakan energi yang murah dan efisien …. Satu generasi dari sekarang, pemanas matahari ini dapat menjadi benda museum, contoh dari sebuah jalan tidak diambil atau bisa jadi hanya sebagian kecil dari salah satu petualangan terbesar dan paling menarik yang pernah dilakukan oleh orang-orang Amerika”.
Pak Jimmy Carter dikenal sebagai presiden pertama didunia yang memiliki program energi terbaharukan. Sayangnya, program panel-panel matahari yang ia buat untuk menyediakan air panas keperluan rumah tangga dan untuk usaha laundry binatu, dibongkar habis di masa pemerintahan berikutnya yaitu presiden Ronald Reagan. Menurut insinyur mekanik Fred Morse, dikutip dalam Scientific American, “Amerika memiliki pemerintahan baru yang benar-benar tidak begitu menyukai energi terbarukan.
Solar panel Itu kemudian menjadi bagian dari cerita yang indah ketika system itu dipasang di Unity College di kota Maine pada tahun 1990, sebagai cara untuk membawa perhatian pada misi sekolah pendidikan lingkungan, percontohan itu kemudian berhasil menarik minat publik Amerika Serikat, bahkan ada banyak film dokumenter yang membahas tentang kebijakan jenius President Jimmy Carter ini yang tidak dilanjutkan oleh president berikutnya.
Disisi politik, Pak Jimmy Carter sebagian besar berhasil karena ia bisa melihat ketidakpuasan publik terhadap liberalisme yang bertahan sampai hari ini. Di setiap kesempatan dia berusaha menggambarkan dirinya sebagai tipe baru seorang wakil rakyat di partai Demokrat. Namun, ia sudah terlalu tua untuk menjadi pemimpin Amerika Serikat lagi.
Sebagai Presiden, Pak Jimmy Carter menghidupkan kembali praktik mediasi presidensial yang lama tidak aktif dalam perselisihan antara negara-negara lain, sesuatu yang ditiru oleh setiap kepala eksekutif berikutnya hingga tingkat yang berbeda-beda. Desakannya pada kepemimpinan Amerika dalam perlindungan hak asasi manusia di seluruh dunia membantu menumbangkan kekuasaan rezim komunis dan rezim diktator lainnya, dan akhirnya mengarah pada inisiatif hak asasi manusia pada 1980-an dan 1990-an.
Pak Jimmy Carter dikenal mandiri dan keras kepala ketika naik ke kursi kepresidenan, sayangnya, sifatnya yang blak-blakan itu juga yang menjadi kejatuhannya karir politiknya. Penolakannya untuk terlibat dalam memberi dan menerima keputusan Kongres Amerika; boikot yang salah dari Olimpiade; ketidakmampuannya menggunakan kekuatan secara efektif untuk menyelesaikan krisis di Iran; ketidakmampuannya untuk membangun koalisi politik dan menjadi fleksibel dalam berurusan dengan teman dan musuh. Karakteristik yang bervariasi ini membuat karir politiknya sulit diterima.
President Jimmy Carter memang seorang visioner, penyelesai masalah dan mampu berpikir out of the box dalam menyelesaikan persoalan apapun. Sama seperti president Jimmy Careter yang memiliki visi dan misi yang jelas dalam bekerja, bukanlah hal yang mudah untuk mengkomunikasikan kebijakan tersebut kepada bawahan. Beliau melakukan banyak inovasi dan pemikiran yang berbeda karena latar-belakang beliau yang memang berasal dari kalangan rakyat biasa. Namun, politik begitu kejam, sehingga publik Amerika Serikat sendiri butuh waktu setelah berpuluh-puluh tahun untuk mempelajari dan merasakan kebijakan politik yang beliau terapkan. Semoga Bermanfaat! Wassalam!
Sumber: Carter Center Wiki