Audit teknologi industri radar yang dilakukan BPPT pada tahun 2019 telah merekomendasikan PT Len Industri (Persero) sebagai lead integrator industri radar nasional. PT Len Industri ingin menjadi pemeran utama dalam pengembangan industri radar di Indonesia.
Direktur Utama PT Len Industri, Bobby Rasyidin menjelaskan, ”Len Industri berencana mulai mengintegrasikan semua ekosistem industri radar nasional pada tahun ini. Suksesnya industri radar ini membutuhkan kerjasama dan kolaborasi antara strategic partners dan kegiatan litbangyasa dalam negeri.”
Pengembangan Pusat Industri Radar Nasional bertujuan untuk menjaga keamanan wilayah NKRI, penguasaan dan kemandirian teknologi, pemenuhan kebutuhan pasar domestik dan regional, hingga dapat menggerakkan perekonomian di Indonesia.
”Pembangunan Industri Radar Nasional dapat meningkatkan GDP (Gross Domestic Product) dan pertumbuhan perekonomian dengan mengurangi impor, menumbuhkan investasi dan orientasi expor ke depannya, dan menciptakan tenaga kerja. Selain itu juga dapat melakukan penghematan devisa melalui kontribusi industri-industri lokal, kontribusi pajak, serta menjadi supply chain pada skala pasar regional. Dan tentunya akan meningkatkan kemandirian teknologinya,” ujar Bobby.
Di bidang radar, Len Industri sudah memiliki kompetensi, pengalaman, kualitas SDM, fasilitas penunjang, serta portofolio berbagai kegiatan penelitian dan pengembangan, perbaikan, dan integrasi sistem radar pertahanan milik TNI AD, AL, AU hingga integrasi radar cuaca milik BMKG.
Audiensi sudah dilakukan kepada stakeholder terkait seperti Wamen Kementerian BUMN, Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), Kementerian Perhubungan, Direktorat-direktorat Kementerian Pertahanan (Pothan, Renhan, Kuathan), Bakamla, yang semuanya sangat mendukung rencana pembangunan industri ini.
Target Pertama: Radar Pertahanan GCI (Ground Control Intercept)
Radar adalah teknologi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Radar dapat diaplikasikan ke banyak bidang, seperti sistem penerbangan, prediksi cuaca, navigasi pelayaran, kepolisian, penelitian, deteksi benda luar angkasa, hingga kemiliteran.
Namun sayangnya, jangkauan radar-radar pengawasan wilayah laut dan udara RI belum menyeluruh. Ditambah pengadaan radar saat ini hampir semuanya masih impor. Penambahan radar pertahanan mutlak dibutuhkan dalam mengantisipasi dinamika dan konflik yang mungkin terjadi seperti di Laut Cina Timur dan Laut Cina Selatan .
Kebutuhan domestik dan regional terhadap pembelian dan sparepart radar militer maupun sipil dinilai tinggi. Di pasar domestik saja, potensi pasar diperkirakan mencapai Rp 33,3 triliun meliputi Radar GCI, radar cuaca, radar airborne, radar airport surveillance, hingga naval radar.
Bobby menambahkan, “Penguasaan teknologi radar sangat mungkin dicapai dengan kemampuan Indonesia saat ini. Di dalam negeri, Indonesia telah memiliki Konsorsium Litbangyasa Radar GCI Balitbang Kementerian Pertahanan yang melibatkan PT Len Industri, PT LAPI ITB, dan Infoglobal.”
Pemenuhan kebutuhan sejumlah Radar GCI TNI AU menjadi target pertama pembangunan Pusat Industri Radar Nasional ini. PT Len Industri diharapkan akan menjadi strategic partnersip bersama mitra vendor radar ternama dunia agar dapat mengakselerasi penguasaan dan alih teknologi radar GCI melalui proyek pengadaan radar GCI.
”Pengembangan Radar Nasional merupakan salah satu dari 7 Program Prioritas Nasional. Sesuai visi Presiden Joko Widodo, Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, maka menjaga kedaulatan seluruh perairan dan daratan Indonesia setiap waktu adalah sebuah kewajiban,” pungkasnya.
Pesawat pencegat atau buru sergap membutuhkan peran penuntun radar GCI dalam melakukan penggiringan, pengusiran, atau pemaksaan mendarat, bahkan penghancuran. Radar GCI menjadi salah satu alutsista utama dalam operasi pertahanan udara dengan kemampuan deteksi hingga 450 km. Radar ini memandu pesawat tempur menuju sasaran dengan memperhitungkan kemungkinan adanya pesawat-pesawat asing lain yang akan melindungi pergerakan objek musuh.
KESIMPULAN
Pemerintah Republik Indonesia terus berupaya mencari jalan keluar untuk mendorong para pelaku industri di tanah air agar kembali bergairah setelah mendapat tekanan berat dari dampak pandemi Wuhan coronavirus Covid-19. Kebijakan strategis tersebut, perlu diramu bersama dengan seluruh pemangku kepentingan terkait sehingga tepat sasaran.
Di Metalextra, rencana kerja kami terlaksana karena kami mendengarkan, mengulas, dan menganalisis tantangan dari pelanggan kami. Spesialis kami akan memulai dengan menghabiskan waktu di lantai workshop Anda dan di laboratorium Anda. Kemudian, kami mencari solusi dan menemukan jawaban yang sesuai dengan kebutuhan anda.
Jika Anda berminat untuk membeli alat kerja presisi ataupun beragam alat aksesoris machining dan cutting tool dimensi metric lainnya silahkan hubungi kami melalui chat online yang ada di pojok kanan bawah website ini atau melalui email: moc.artxelatem @selas Semoga bermanfaat. Wassalam!
Sumber: Siaran Pers Kementrian Perindustrian May 2020
Tim Kreatif Metalextra.com, Kesimpulan di tulisan ini merupakan opini Pribadi di media milik sendiri.