Measuring
SATUAN UKUR ITU APA?
Peradaban manusia didasarkan pada aturan dan kesepakatan pada pemimpinnya sedangkan satuan ukur serta alat ukur merupakan produknya. Oleh karena itu, kita akan bahas secara ringkas tentang Satuan Ukur yang digunakan dalam ilmu metrologi dimensi.
SATUAN UKUR FUNGSINYA APA?
Pentingnya memahami dan mempraktekkan ilmu ukur dengan alat ukur yang terlacak akurasi dan asal-usulnya tentu mempengaruhi kelancaran ekonomi usaha di masyarakat dan menunjukkan tingginya budaya dan kualitas kehidupan suatu bangsa.
Orang Mesir mengukur dengan satuan ukur hasta sebagai jarak dari siku ke ujung jari untuk merancang dan mengukur piramida, satuan yang mirip juga diyakini digunakan oleh arsitek dan manajer proyek kuno candi Borobudur yang dibangun sekitar tahun 800 masehi oleh wangsa Syailendra di Jawa Tengah, yang kala itu dipengaruhi Kemaharajaan Sriwijaya. Bahkan dengan satuan ukur yang dipengaruhi teknologi asal India tersebut, kerajaan kuno di Indonesia mampu berdagang sejauh jazirah Arab dan Madagascar dibarat dan negeri China dan Jepang ditimur.
Di era moderen, satuan ukur jarak/dimensi didunia internasional terbagi menjadi 2, yaitu; Metric dan Imperial. Hampir 98% negara didunia menggunakan metric tapi negara Amerika Serikat masih menggunakan satuan warisan kolonial inggris yaitu Imperial atau Inch. Karena Amerika Serikat merupakan poros utama teknologi informasi, teknologi eksplorasi Minyak bumi, Gas, Perkapalan dan Pertambangan, satuan ukur Inch masih dipakai dalam bidang kerja pembuatan perkakas dan pabrikasi dibidang tersebut.
Diyakini sistem imperial ini diambil dari ukuran penggaris kayu abad ke-12 yang berasal dari jarak antara hidung Raja Henry I ke ibu jari jempolnya yang terulur rentang. Itulah kenapa sistem imperial ini bentuknya satuan pecahan yang sulit digunakan. Satuan ukur “suka-suka” seperti ini tentu menimbulkan selisih dimensi ukur. Jika selisih ini banyak jumlahnya, maka akan timbul kekacauan dalam ilmu konstruksi dan perdagangan internasional. Itulah sebabnya alat ukur moderen elektronik sudah memiliki sensor konversi Imperial dan Metric agar bisa digunakan lebih fleksibel.
METRIC ITU APA?
Memang harus diakui di lingkungan masyarakat Indonesia, sistem metrik dengan sistem British masih sering bertukar dalam kehidupan sehari-hari. misalnya kita saat mencari smartphone, spesifikasi layarnya masih pakai ukuran inchi, atau saat pilot pesawat terbang atau kapten kapal umumkan jarak tinggi dan tempuh masih pakai satuan feet/kaki dan satuan Miles. Mempromosikan lintas industri satuan Metrik yang jelas inilah merupakan tujuan kerja dari aparat pemerintah terkait.
Awalnya, negara Perancis meresmikan sistem ukur metrik dalam hukum dagang Prancis pada tahun 7 April 1795. Satuan Metric awalnya berasal dari pengujian dan kolaborasi ilmuwan Perancis dan Swiss. Metric didefinisikan sebagai sepersepuluh juta jarak antara Kutub Utara dan Khatulistiwa melalui Paris, dengan nilai konstanta itu rumus turunan dirancang agar bisa linear ke satuan berat, massa, dimensi dan volume.
Indonesia merupakan salah satu negara Asia yang pertama menerapkan Metric ini, sistem ukur yang juga diakui sama dan konstan diseluruh penjuru dunia. Sistem metrik yang terkalibrasi membuat produk buatan Indonesia bisa digunakan dan dipercaya oleh masyarakat seluruh dunia.
Saat ini Indonesia hanya mengakui dan menerapkan secara resmi satuan ukur dimensi METRIK yang disahkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN) sedangkan terapan ilmu ukur METROLOGI dalam perekonomian nasional diawasi oleh Direktorat Metrologi Kementrian perdagagan dalam Sistem Pelayanan Perizinan Kemetrologian merupakan aplikasi pelayanan perizinan Alat – Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP), sedangkan pendaftaran sertifikasi badan dalam pengawasan Komite Akreditasi Nasional (KAN).
METROLOGY ITU APA?
Metrology merupakan ilmu dan metode pengukuran yang berasal dari kesepakatan kebudayaan intelektual manusia yang berbeda kebangsaan dan kepercayaan. Hari Metrologi Sedunia kemudian ditandai sebagai perayaan tahunan penandatanganan Konvensi Meter pada tanggal 20 Mei 1875 oleh perwakilan dari tujuh belas negara. Konvensi menetapkan kerangka kerja untuk kolaborasi global dalam ilmu pengukuran dan dalam aplikasi industri, komersial, dan sosialnya. Kegiatan pengukuran digunakan dalam berbagai tingkatan oleh tiga sub-bidang dasar Metrologi serta melalui beragam metode dan alat bantu pengukuran atau measuring tools.
Metrology merupakan ilmu pengukuran metrologi, bisa disimpulkan melalui 3 hal dasar: Definisi unit pengukuran standar internasional, Praktik realisasi unit pengukuran, dan Penerapan rantai keterlacakan (Nilai pengukuran dengan standar referensi).
Tujuh satuan dasar Sistem Satuan Internasional (disebut juga International System of Units dalam bahasa Inggris dan Système international atau SI dalam bahasa Perancis) ini mencakup satuan suhu (Kelvin), waktu (detik), panjang (meter), massa (kilogram), intensitas cahaya (kandela), jumlah zat (mol), dan arus listrik (ampere). CGPM pada 2018 lalu tidak mengubah satuan ukur (satu kilogram saat ini sama dengan satu kilogram sebelum 2018), namun mengubah definisi dari setiap satuan berdasarkan pada konstanta atau angka tetap di alam. Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat tabel berikut:
HUBUNGAN ILMU METROLOGY & APLIKASINYA
Secara ringkas, satuan ukur ini bisa dikenal sebagai bidang ilmu Metrologi yang merangkum jangkauan yang luas. Secara prinsip Metrologi bisa disimpulkan melalui tiga kegiatan dasar: definisi unit pengukuran yang diterima secara internasional, realisasi unit pengukuran ini dalam praktiknya, dan penerapan rantai keterlacakan (menghubungkan pengukuran dengan standar referensi). Konsep-konsep ini berlaku dalam derajat yang berbeda untuk tiga bidang utama metrologi: metrologi ilmiah; metrologi terapan, teknis atau industri, dan metrologi hukum. Kegiatan yang tumpang tindih ini digunakan dalam berbagai tingkatan oleh tiga sub-bidang dasar Metrologi.
Secara keseluruhan, Metrologi (ilmu pengukuran) merupakan disiplin ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran, kalibrasi dan akurasi di bidang industri, ilmu pengetahuan dan teknologi. Metrologi mencakup tiga hal utama:
-
Penetapan definisi satuan-satuan ukuran yang diterima secara internasional (misalnya meter)
-
Perwujudan satuan-satuan ukuran berdasarkan metode ilmiah (misalnya perwujudan nilai meter menggunakan sinar laser)
-
Penetapan rantai ketertelusuran dengan menentukan dan merekam nilai dan akurasi suatu pengukuran dan menyebarluaskan pengetahuan itu (misalnya hubungan antara nilai ukur suatu mikrometer ulir di bengkel dan standar panjang di laboratorium standar)
Metrologi dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama dengan tingkat kerumitan dan akurasi yang berbeda-beda:
-
Metrologi Ilmiah: berhubungan dengan pengaturan dan pengembangan standar-standar pengukuran dan pemeliharaannya.
-
Metrologi Industri: bertujuan untuk memastikan bahwa sistem pengukuran dan alat-alat ukur di industri berfungsi dengan akurasi yang memadai, baik dalam proses persiapan, produksi, maupun pengujiannya.
-
Metrologi Legal: berkaitan dengan pengukuran yang berdampak pada transaksi ekonomi, kesehatan, dan keselamatan.
BIDANG-BIDANG METROLOGI
Metrologi Ilmiah dibagi oleh BIPM (Bereau International des Poids et Measures), Biro Internasional Timbangan dan Takaran menjadi 9 bidang teknis:
-
panjang
-
kelistrikan
-
massa dan besaran terkait
-
waktu dan frekuensi
-
suhu
-
radiasi pengion dan radioaktivitas
-
fotometri dan radiometri
-
akustik
-
jumlah zat
Pencatatan data pengukuran dan ketelusuran maupun pelacakan nilai asal kalibrasi alat ukur diperlukan untuk memastikan kepercayaan dalam pengukuran. Pengakuan kompetensi metrologi dalam industri dapat dicapai melalui perjanjian saling pengakuan, akreditasi, atau peer review. Metrologi industri juga membutuhkan metode pengolahan data serta aksesoris transfer datanya.
KESIMPULAN
Metrologi merupakan bidang ilmu yang merangkum jangkauan yang luas. Secara prinsip Metrologi bisa disimpulkan melalui tiga kegiatan dasar: definisi unit pengukuran yang diterima secara internasional, realisasi unit pengukuran ini dalam praktiknya, dan penerapan rantai keterlacakan (menghubungkan pengukuran dengan standar referensi). Konsep-konsep ini berlaku dalam derajat yang berbeda untuk tiga bidang utama metrologi: metrologi ilmiah; metrologi terapan, teknis atau industri, dan metrologi hukum. Kegiatan yang tumpang tindih ini digunakan dalam berbagai tingkatan oleh tiga sub-bidang dasar Metrologi.
Metalextra menjual beragam alat ukur Gauge beserta jig aksesorisnya untuk memenuhi berbagai kebutuhan dalam standar ISO Metrik maupun standar Jerman DIN, Jepang JIS dan Amerika Serikat ANSI. Jika Anda merasa sulit untuk mencari alat kerja industri yang lebih efektif, jangan ragu untuk mencari bantuan kami melalui email : moc.artxelatem @selas
Semoga bermanfaat. Wassalam!
Sumber: Tim Kreatif Metalextra.com, Tulisan ini merupakan opini Pribadi di media milik sendiri.
https://www.bipm.org/en/home
https://www.bipm.org/en/measurement-units/si-defining-constants
Paul Michel Munoz (2007). Early Kingdoms of the Indonesian Archipelago and the Malay Peninsula. Singapore: Didier Millet. hlm. 143. ISBN 981-4155-67-5.
<
p align=”justify”>