Business
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) mengalami penurunan arus peti kemas sekitar 9,64%
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) / IPC merupakan Perusahaan BUMN Non Listed yang sahamnya 100% dimiliki oleh Kementerian BUMN selaku Pemegang Saham Negara Republik Indonesia. Oleh karena itu, tidak terdapat informasi Pemegang Saham Utama maupun Saham Pengendali Individu di IPC. Negara Republik Indonesia yang diwakili oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia merupakan satu-satunya pemilik dan Pemegang saham tunggal yang berhak atas 1.444.029 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000,00 atau seluruhnya sebesar Rp1.444.029.000.000,00 dalam Perseroan tersebut yang merupakan keseluruhan saham yang dikeluarkan dan ditempatkan serta disetor penuh dalam Perseroan hingga saat ini. Dengan demikian, IPC juga tidak menyajikan menyajikan rincian anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang memiliki saham langsung maupun tidak langsung.
Hasil kinerja audited PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) / IPC pada tahun 2020 mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19. Dari capaian operasional audited tercatat arus peti kemas selama tahun 2020 tembus angka 6,92 juta TEUs. Angka ini mengalami penurunan sekitar 9,64% dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 7,66 juta TEUs. Untuk arus non peti kemas terealisasi sebesar 50,13 juta ton, lebih rendah 16,5% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 60,04 juta ton. Sementara itu, arus kunjungan kapal juga mengalami penurunan sebesar 14,69% dibandingkan 2019, yaitu dari 209,12 juta GT menjadi 178,41 juta GT.
Adapun untuk capaian keuangan audited IPC membukukan penurunan pendapatan usaha sebesar 6,18% dari Rp11,1 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp10,4 triliun di tahun 2020. Laba bersih perseroan terealisasi sebesar Rp1,15 triliun atau turun sebanyak 53,79% dari tahun 2019 yakni Rp2,5 triliun. Sedangkan EBITDA turun dari Rp3,4 triliun menjadi Rp3,1 triliun atau 10,37%.
“Meskipun industri kepelabuhanan merupakan salah satu industri yang cukup resilient dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, IPC tetap harus berjuang keras untuk meraih peluang bisnis dalam menyambut kondisi new normal kedepannya,” ujar EVP Sekretariat Perusahaan, Ari Santoso.
Selain itu, IPC juga secara konsisten berkolaborasi dengan perusahaan pelayaran dunia dengan memberikan pelayanan rute pelayaran langsung atau direct call ke sejumlah negara antara lain Australia, China, Taiwan, Hongkong, Korea Selatan dan Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam.
“Selama masa pandemi, pembangunan beberapa proyek strategis IPC seperti Proyek Terminal Kijing, Proyek New Priok Container Terminal 2 (NPCT2), Proyek Jalan Tol Cibitung Cilincing (JTCC), dan Proyek Menara Maritim tetap berjalan baik dengan terus memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku,” tutup Ari.
KESIMPULAN
Kendaraan listrik menggunakan baterai lithium ion dengan bahan aktif katoda diantaranya melibatkan unsur lithium, nikel, kobalt, mangan dan alumunium. Katoda sendiri, memberikan kontribusi paling tinggi terhadap harga sel baterai lithium yakni sekitar 34%. Karena itu, pemerintah Indonesia mendorong agar material tersebut harus diproses di dalam negeri untuk mendapatkan harga yang lebih ekonomis, mengingat Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah yang dapat diolah menjadi bahan aktif tersebut.
Di Metalextra.com kami yakin dengan peningkatan berkelanjutan dari teknologi produksi yang baik jika dikombinasikan dengan pengujian dan pengembangan, memungkinkan kami untuk menawarkan produk-produk berkualitas tinggi yang membantu perusahaan-perusahaan manufaktur di berbagai industri dan tentunya demi meningkatkan produktivitas anda. Kami juga menawarkan solusi perangkat alat ukur presisi berkualitas tinggi asal Swiss, Jerman, Taiwan, Jepang.
Jika Anda berminat untuk membeli alat kerja presisi ataupun beragam alat aksesoris machining dan cutting tool dimensi metric lainnya silahkan hubungi kami melalui email: moc.artxelatem @selas
Semoga bermanfaat. Wassalam!
Sumber: Siaran Pers Kementrian BUMN APRIL 2021
Tim Kreatif Metalextra.com, Kesimpulan di tulisan ini merupakan opini Pribadi di media milik sendiri.