Industri Manufaktur, Business, News
Yamaha tutup dua pabrik alat musik di Indonesia
PT. Yamaha Music Manufacturing Asia telah mengumumkan rencana untuk menutup dua pabrik di Indonesia pada tahun 2025 ini.
Fasilitas yang akan ditutup berkaitan dengan unit produksi piano yaitu PT Yamaha Music Product Asia (YMPA) yang berlokasi di kawasan industri MM2100, Kota Bandung, dan pabrik produksi di Pulo Gadung, Jakarta Timur. Keputusan ini akan mengakibatkan hilangnya sekitar 1.100 pekerja, dengan 700 pekerja terdampak di lokasi YMPA dan 400 pekerja di fasilitas Pulo Gadung.
PT. Yamaha Music Manufacturing Asia terdiri dari 6 Departemen dan 39 Seksi. Semuanya mempunyai peranan dalam menjadikan PT. Yamaha Music Manufacturing Asia menjadi pabrik alat musik elektronik dan profesional audio yang mempunyai daya saing no. 1 di dunia. PT Yamaha Music Manufacturing Indonesia (YMMI) juga memproduksi alat music yaitu gitar akustik dan elektrik.
Perlu diakui, kehadiran PT Yamaha Music Manufacturing Indonesia telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan pada industri musik negara ini, yang ditandai dengan sejarah panjang inovasi dan keunggulan produksi alat musik akustik dan elektrik. Rata-rata gaji Operator Produksi PT Yamaha Music Manufacturing Asia per bulan di Indonesia adalah sekitar Rp4.716.419, setara dengan rata-rata nasional.
Perusahaan manufaktur alat musik piano terbesar asal Jepang itu memutuskan untuk memindahkan produksinya ke China dan juga Jepang. Piano merupakan alat musik sekaligus produk budaya yang berpengaruh bagi industri kesenian maupun keagamaan di Indonesia. Akan tetapi pasar domestik berupa gitar, audio dan produk piano Yamaha sendiri kalah populer di Indonesia.
TENTANG YAMAHA GRUP
Merek Yamaha diambil dari nama sang pendiri, yaitu Torakusu Yamaha. Beliau yang sangat mengenal teknologi dan pengetahuan dunia barat sejak masa mudanya, semula menyediakan pelayanan perbaikan alat-alat kedokteran. Dengan keahliannya ini, beliau diminta untuk memperbaiki sebuah organ, sebuah proyek yang akhirnya melahirkan merek Yamaha.
Dengan kepercayaan dirinya yang tinggi akan keberhasilan usahanya ini, maka beliau berusaha menghadapi segala kemungkinan untuk mendirikan Yamaha Organ Works. Dengan jiwa wiraswasta, wawasan yang luas, dan kegigihannya untuk mengatasi kesulitan, telah membangkitkan gairah beliau untuk meraih kesuksesan. Jiwa dan semangat yang sama yang telah membangun merek Yamaha, dan merupakan warisan yang sangat penting bagi Yamaha Corporation sekarang ini.
Tiga buah gambar garputala pada logo Yamaha menggambarkan hubungan kerjasama yang menghubungkan tiga tonggak bisnis kami, yaitu teknologi, produksi, dan penjualan. Garputala tersebut juga mengingatkan kita akan kekuatan energi dari suara dan musik di dunia, yang wilayahnya diindikasikan dengan lingkaran tertutup. Tanda ini juga melambangkan tiga elemen penting musik : melodi, harmoni, dan irama.
TENTANG PT YAMAHA MUSIC MANUFACTURING INDONESIA
Yamaha merupakan sebuah nama brand alat music yang di produksi oleh PT. Yamaha Music Manufacturing Indonesia (YMMI), sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi alat music yaitu gitar akustik dan elektrik. Perusahaan ini beralamat di Jalan Pulo Buaran Raya No 1 Kawasan4 Industri Pulogadung Jakarta Timur.
Sebelumnya PT YMMI mempunyai karyawan berjumlah kurang lebih sekitar 2.200 orang, tentunya dari beberapa karyawan tersebut sebagai operator yang membuat gitar sekaligus menjadi sumber daya manusia di perusahaan ini yang mempunyai pengaruh besar terhadap kualitas produksi.
TENTANG PT YAMAHA MUSIC INDONESIA
Asal mula PT Yamaha Music di Indonesia dapat ditelusuri kembali ke awal tahun 1970-an. Pada tahun 1970, Bapak Yasuke Sato, perwakilan dari Yamaha Music Jepang, mengunjungi Indonesia untuk bertemu dengan Sri Sultan Hamengkubuwono IX guna membahas potensi kolaborasi dalam pendidikan musik. Dialog ini membuka jalan bagi keterlibatan Yamaha yang lebih dalam di kancah musik Indonesia.
Pada tahun 1971, perusahaan PT Yamaha Music membentuk Yayasan Musik Yamaha (YMI), dengan tujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan pendidikan musik di seluruh negeri. Pendirian YMI menandai tonggak penting, khususnya dengan dibukanya kursus electone di Jakarta, yang menjadi landasan bagi peran Yamaha yang berpengaruh dalam pendidikan musik di Indonesia.
Didirikan pada tahun 1974, PT Yamaha Indonesia merupakan kolaborasi antara Yamaha Organ Works dan seorang pengusaha Indonesia, yang bertujuan untuk memproduksi alat musik berkualitas tinggi untuk pasar domestik. Perusahaan ini awalnya memproduksi berbagai instrumen, termasuk piano, pianika, dan electone. Namun, sejak 1998, Yamaha telah memfokuskan kembali usahanya terutama pada produksi piano, dengan spesialisasi pada piano tegak dan grand.
Proses produksi di pabrik Yamaha di Indonesia telah dicirikan oleh pengerjaan yang presisi. Ini termasuk pemrosesan kayu yang cermat, pengecatan, perakitan, penyelarasan nada, dan kontrol kualitas. Komitmen Yamaha terhadap penelitian memastikan bahwa setiap piano yang diproduksi memenuhi standar kualitas suara tertinggi, yang membuatnya sangat dihargai di pasar lokal dan internasional.
Meskipun akan segera ditutup, kontribusi Yamaha terhadap industri musik Indonesia, mulai dari inisiatif pendidikan hingga produksi alat musik berkualitas tinggi, tetap menjadi bagian penting dari warisan musik negara ini.
KESIMPULAN
Sebanyak 1.100 karyawan yang bekerja pada PT. Yamaha Music Manufacturing Asia dan PT Yamaha Music Manufacturing Indonesia ini terpaksa harus dirumahkan akibat penutupan ini. PT Yamaha Music Product Asia di Indonesia memiliki jumlah karyawan kurang lebih 400 orang, tutup akhir bulan Maret 2025. PT Yamaha Music Indonesia jumlah karyawan 700 orang, tutup akhir bulan Desember 2025.
Jika Anda berminat untuk membeli perlengkapan alat uji maupun quality tester silahkan hubungi kami melalui chat online yang ada di pojok kanan bawah website ini atau melalui email : moc.artxelatem @selas
Semoga menambah bahan referensi anda! Wassalam!
Sumber:
Corporate communication PT Yamaha Music Product Asia, MARCH 2025.
Tim Kreatif Metalextra.com, Tulisan ini merupakan opini Pribadi di media milik sendiri.