PT Nindya Karya (Persero) bangun proyek hunian Aparatur Sipil Negara

Nindya menjadi BUMN Pertama yang akan membangun proyek hunian ASN dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) di Kawasan IKN Nusantara. Nindya menjadi pemrakarsa pada proyek 8 (delapan) tower Kawasan hunian ASN di Nusantara dengan total investasi sebesar 1,42 triliun. 

Nindya sudah mendapatkan Letter to Proceed (LTP) dari OIKN untuk membangun hunian ASN-Hankam bersama dengan tiga investor sebelumnya. Direktur Utama PT Nindya Karya, Haedar A Karim mengatakan bahwa sudah menjadi komitmen Nindya untuk selalu hadir bersama pemerintah dalam pembangunan nasional. “Pembangunan Nusantara sangat penting bagi masa depan Indonesia. Nusantara akan menjadi katalisator pembangunan Indonesia, terutama di wilayah timur. Nindya bangga dapat ikut serta dalam pembangunan Nusantara.” jelas Haedar. 

Ia menambahkan Nindya juga mendapat dukungan dana dari Danareksa sebagai induk holdingnya. ”Nindya berinvestasi 1,42 triliun dimana Nindya sebagai Member Holding Danareksa sepenuhnya mendapat dukungan Financial dari Induk Holding Danareksa.” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Otorita IKN Nusantara (OIKN), Bambang Susantono berharap Nindya dapat berperan dalam percepatan pembangunan IKN. ”Hadirnya Nindya sebagai investor diyakini dapat mempercepat pembangunan Nusantara sehingga tahun 2024 ASN sudah dapat mulai pindah,” jelasnya.

Nindya akan membangun hunian ASN di wilayah West Government WP1A-1. Sebagai perusahaan yang fokus pada konstruksi, EPC, dan investasi, Nindya tengah mengembangkan diversifikasi investasi yang menghadirkan nilai tambah berbasis excellence engineering dengan inovasi serta human capital yang unggul dan berakhlak. Selain itu, pembangunan kawasan hunian ASN yang sebagian besar mempertahankan area hijau sejalan dengan semangat Nindya dalam menerapkan konsep lean and green construction yang berkelanjutan.

Skema bisnis dalam pembangunan proyek tersebut adalah Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dalam skema tersebut, ada pembagian risiko antara pihak pemerintah dan investor beserta insentif dan penalti pada pelaksanaannya dalam penyediaan layanan dan atau infrastruktur publik. 

TENTANG PT. NINDYA KARYA

Didirikan dari tahun 1921, PT Nindya Karya (Persero) berasal sebagai cabang Indonesia dari NV Nederlandsche Aannemings Maatschappij (Nedam). Pada tahun 1958, cabang tersebut dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia. Pada tahun 1960, Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga mengubah nama cabang tersebut menjadi Perusahaan Bangunan Nindya Karya. Posisi PT Nindya Karya (Persero) merupakan anak usaha Danareksa yang bergerak di bidang konstruksi. Melalui anak usahanya, perusahaan ini juga berbisnis di bidang pencetakan beton. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini memiliki kantor wilayah di Medan, Jakarta, BalikpapanDenpasar, dan Makassar. Pada tahun 2013, perusahaan ini mendirikan PT Nindya Beton untuk berbisnis di bidang pencetakan beton. Pada tahun 2018, perusahaan ini meresmikan properti pertamanya, yakni Hotel Horison Nindya di Semarang Pada bulan Januari 2022, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Danareksa, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di lintas sektor.

KESIMPULAN

Metalextra menawarkan beragam solusi cerdas industri presisi dari alat ukur, inpeksi hingga mesin kerja. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari spesialis yang dapat membantu Anda memilih yang akan memberi Anda manfaat maksimal.

Hubungi kami melalui chat online yang ada di pojok kanan bawah website ini atau melalui email : moc.artxelatemobfsctd@selas Semoga bermanfaat. Wassalam!


Sumber:

Siaran Pers Kementrian BUMN APRIL 2023

Tim Kreatif Metalextra.com, Kesimpulan di tulisan ini merupakan opini Pribadi di media milik sendiri.

Leave a Reply