Pusat Balai Latihan Kerja (BLK) Batam, Kepulauan Riau (Kepri) diresmikan

Puncak bonus demografi Indonesia diperkirakan akan terbentuk pada 2045 dengan populasi yang didominasi kelompok lansia. Oleh karena itu, saat ini merupakan waktu paling tepat untuk memaksimalkan sumber daya manusia Indonesia.

Pada Rabu, 10 Juli 2024, Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Batam diresmikan oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI di Kawasan Kabil Nongsa. Berlokasi didalam kompleks seluas 4,2 hektare yang dikelola Kawasan Industri Terpadu Kabil, Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Batam ini juga menawarkan lokasi yang tepat ditengah jangkauan masyarakat dari beragam penjuru kota Batam.

Pusat Balai Latihan Kerja (BLK) Batam, Kepulauan Riau (Kepri) yang baru saja diresmikan ini dirancang untuk menghasilkan tenaga terampil untuk industri manufaktur dan pariwisata. Balai Latihan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan mulai beroperasi untuk mendidik 80 siswa di Batam, Kepulauan Riau.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyebutkan Balai Latihan Kerja (BLK) Batam, Kepulauan Riau (Kepri), sebagai upaya mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sesuai dengan pasar kerja saat ini.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat meresmikan BLK di Batam, Rabu mengatakan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melakukan enam hal atau yang dikenal dengan Strategi 6R yaitu Reformasi kelembagaan, Redesain substansi pelatihan, Reorientasi SDM, Relationship, Rebranding, dan Revitalisasi.

Saat ini, 56 persen calon tenaga kerja Indonesia masih berpendidikan SMP ke bawah. Sedangkan mereka yang berpendidikan SMA justru menyumbang 12 persen total angka pengangguran di Indonesia. Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan kebutuhan industri saat ini yaitu Industri 4.0.

“Beruntung BLK ini di tengah kawasan industri, sehingga enam kebutuhan itu bisa tercukupi dengan hadir di tengah industri. Pendidikan dan pelatihan vokasi harus sesuai dengan industri,” kata Menaker Ida Fauziyah.

Pemerintah Indonesia sangat memperhatikan pengembangan Sumber Daya Manusia, terutama di perbatasan karena berhadapan langsung dengan negara tetangga menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean.

Menteri Ketenagakerjaan mengatakan untuk mengetahui kesesuaian tersebut ia berharap pihak industri dapat mengambil bagian dalam pelatihan vokasi yang ada di BLK.

“Kalau sudah terbangun sinergitas seperti ini, saya kira tingkat pengangguran terbuka karena tidak cocoknya dengan pelatihan vokasi bisa diatasi,” ujar Menaker Ida Fauziyah.

Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi, Rabu (10/7/2024), mengatakan, butuh waktu 7 tahun untuk membangun Balai Latihan Kerja (BLK) di Batam. Yang paling sulit adalah menentukan materi pelatihan yang bisa langsung terserap industri di Batam.

Ia menuturkan, BLK Batam menyediakan pelatihan las, kelistrikan (programable logic controller/PLC), pariwisata (housekeeping), dan barista. Masing-masing kelas pelatihan itu menerima peserta 16 orang.

Berdasarkan data statistik, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia per Februari 2024 yaitu 4,82 persen atau turun 0,63 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2023.

“Itu tingkat pengangguran terendah sepanjang reformasi. Dengan hadir BLK ini kita akan turunkan lagi tingkat pengangguran terbuka,” ujar Menaker.

Lebih lanjut Menaker menjelaskan tingginya tingkat pengangguran di Indonesia didominasi oleh kalangan pendidikan SMA/SMK, karena tidak sesuai dengan pasar kerja yang tersedia.

“Di sisi lain kita masih mendapati pengangguran yang justru adalah mereka yang memiliki pendidikan yang lebih baik dibanding dengan SMP. Tingkat pendidikan menengah Diploma 1 hingga 4, SMA/SMK mendominasi tingkat pengangguran terbuka. Ada 12 persen lebih SMA/SMK yang ternyata belum terselesaikan dengan pasar kerja yang tersedia,” kata Menaker.

Menaker menyebutkan pihaknya masih memiliki tantangan terhadap kapasitas angkatan kerja dan belum mampu menyiapkan lulusan pendidikan sesuai dengan pasar kerja.

“Kiranya kehadiran BLK dapat menjawab tantangan pekerjaan di Kepri maupun di Batam. Kehadiran Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) itu tentu berharap banyak bisa menjawab kebutuhan masyarakat Kepri,” kata Menaker Ida Fauziyah.

Pada awal tahun 2024, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Kepri Ali Ulai menyatakan, di Batam terdapat sekitar 110 galangan kapal. Galangan kapal di Batam saat ini saja membutuhkan lebih dari 5.000 tenaga las terampil.

Sekretaris Daerah Pemprov Kepulauan Riau Adi Prihantara menilai materi pelatihan di BLK Batam harus selalu disesuaikan dengan kebutuhan industri sekitar.

Ada lima kejuruan pelatihan yang terdapat di Workshop Batam ini yaitu pelatihan las, kelistrikan (programable logic controller/PLC), pariwisata (housekeeping), dan barista. Masing-masing kelas pelatihan itu menerima peserta 16 orang.

Harapannya calon tenaga kerja lulusan Pusat Balai Latihan Kerja Batam bisa segera mendapatkan pekerjaan yang layak dan bisa menjadi pendukung sektor industri dan ekonomi Indonesia.

KESIMPULAN

Permasalahan pengangguran di Indonesia tidak bisa diselesaikan hanya dengan melakukan pembangunan sarana dan prasarana. Yang paling diperlukan adalah membangun kemitraan dengan industri agar tenaga kerja yang ada bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Jika Anda berminat untuk membeli alat kerja perbengkelan profesional ataupun beragam alat kerja dan alat ukur dimensi metric lainnya silahkan hubungi kami melalui chat online yang ada di pojok kanan bawah website ini atau melalui email : moc.artxelatemobfsctd@selas Semoga bermanfaat. Wassalam!


Sumber:

Tim Kreatif Metalextra.com, Tulisan ini merupakan opini Pribadi di media milik sendiri.

Dinas Tenaga Kerja Kota Batam

Leave a Reply