Pinjaman Lunak & Program Prakerja diusulkan bagi industri kecil dan menengah indonesia

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian Indonesia sedang mengkaji berbagai kebijakan strategis untuk membantu sektor industri kecil menengah (IKM) agar bisa bertahan menjalankan usahanya di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19.  Sebab, IKM merupakan salah satu sektor yang terimbas cukup besar, sehingga perlu mendapatkan penanganan yang baik supaya kembali memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.

Sebelumnya diberitakan bahwa Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin) terus mendorong agar industri tetap produktif selama diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah. Seiring upaya tersebut, Kemenperin telah mengeluarkan Surat Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI), terutama bagi industri Indonesia yang hasil produksinya dibutuhkan saat penanganan Covid-19.

Kemenperin Indonesia telah berkoordinasi dengan kepala dinas yang membidangi perindustrian di seluruh provinsi di Indonesia untuk memetakan IKM Indonesia yang terkena dampak wabah Covid-19. “Hasil laporan dari 34 provinsi di Indonesia menunjukkan, persoalan utama yang dihadapi IKM adalah bahan baku dan restrukturisasi kredit,” jelas Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Kamis (30/4).

Gati mengutarakan, di tengah Indonesia yang sedang merebaknya Covid-19, persoalan yang dihadapi IKM Indonesia adalah menurunnya tingkat konsumen. “IKM Indonesia cukup terpukul dengan penurunan permintaan hingga 90%. Kami terus mendukung IKM Indonesia untuk menjangkau pelanggan lewat penjualan online,” tutur Gati.

Selain memerlukan modal produksi untuk dapat terus bertahan, ketersediaan bahan baku bagi IKM Indonesia untuk berproduksi juga sangat menentukan. “Bahan baku ini yang cukup sulit, beberapa IKM Indonesia harus melakukan impor melalui distributor yang membuat harganya jadi lebih tinggi,” jelasnya.

Berdasarkan pemetaan tersebut, Ditjen IKMA Kemenperin Indonesia mengusulkan agar pelaku IKM Indonesia terdampak Covid-19 mendapat bantuan pinjaman lunak senilai total Rp26,9 Triliun. Dana itu termasuk dalam anggaran pemerintah Indonesia untuk penanganan Covid-19 di sektor ekonomi Indonesia sebesar Rp150 Triliun. Anggaran tersebut rencananya akan digelontorkan pemerintah Indonesia kepada UMKM Indonesia melalui perbankan Indonesia.

Kemenperin Indonesia mengusulkan dua skema yang akan membantu IKM menghadapi krisis. Dari Rp26,9 triliun yang diusulkan, sebesar Rp22 triliun akan ditujukan khusus sebagai pinjaman pengadaan bahan baku dan Rp4,9 triliun untuk restrukturisasi kredit.  Kedua skema itu diharapkan dapat diberikan kepada IKM tanpa beban bunga. Sementara itu, untuk skema pembayaran listrik, THR, dan karyawan yang terdampak PHK telah dibuatkan skema tersendiri oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia .

Selanjutnya, Kemenperin Indonesia telah mengajukan sekitar 987 ribu pelaku IKM Indonesia yang terdampak kepada Kemenko Perekonomian Indonesia untuk mendapatkan bantuan melalui kartu prakerja. Selain kartu prakerja, Kemenperin juga akan menyiapkan berbagai pelatihan yang ditujukan kepada industri menengah sehingga mereka mampu meningkatkan kemampuan dalam mengelola usahanya. “Kami sedang menyiapkan program pelatihan yang akan bekerjasama dengan sejumlah universitas Indonesia yang ditujukan untuk industri menengah,” ungkap Gati.

Walaupun pelatihan ini berfokus pada sektor industri menengahIndonesia , Gati mengungkapkan, manfaatnya juga akan dirasakan oleh pelaku industri kecil Indonesia. Artinya, industri menengah Indonesia akan menjadi trainners yang membantu atau bahkan bekerja sama dengan pelaku industri kecil untuk maju dan bangkit kembali.

Industri kecil dan menengah Indonesia memiliki keterkaitan. Apabila industri menengah Indonesia membutuhkan bantuan untuk memenuhi pesanan, mereka bisa mendapatkan suplai dari industri kecil Indonesia. Sehingga melalui program ini, pelaku industri menengah Indonesia diarahkan menjadi trainners sekaligus membangun ekosistem industri,” paparnya.

KESIMPULAN

Tentunya pelaksanaannya harus berpedoman pada protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Di Metalextra, rencana kerja kami terlaksana karena kami mendengarkan, mengulas, dan menganalisis tantangan dari pelanggan kami. Spesialis kami akan memulai dengan menghabiskan waktu di lantai workshop Anda dan di laboratorium Anda. Kemudian, kami mencari solusi dan menemukan jawaban yang sesuai dengan kebutuhan anda.

Jika Anda berminat untuk membeli alat kerja presisi ataupun beragam alat aksesoris machining dan cutting tool dimensi metric lainnya silahkan hubungi kami melalui chat online yang ada di pojok kanan bawah website ini atau melalui email: moc.artxelatemobfsctd@selas Semoga bermanfaat. Wassalam!


Sumber:  Siaran Pers Kementrian Perindustrian April 2020

Tim Kreatif Metalextra.com, Kesimpulan di tulisan ini merupakan opini Pribadi di media milik sendiri.

Leave a Reply