Coordinate measuring machine (CMM), Expertise, Measuring
Coordinate measuring machine (CMM) itu apa sih fungsinya?
Coordinate measuring machine (CMM) itu di Indonesia dikenal juga sebagai Mesin ukur koordinat dari disiplin ilmu metrology. Alat ukur mahal ini digunakan dalam pengukuran karakteristik geometris fisik suatu objek secara 3 Dimensi. Mesin-mesin ini sering digunakan selama fase inspeksi dalam proses pembuatan. Pemrogram CMM menafsirkan cetak biru objek dan memprogram CMM untuk mengambil pengukuran yang akurat.
Bagaimana cara kerja mesin CMM?
Mesin ukur CMM digunakan untuk mengukur geometri benda-benda fisik dengan merasakan dan meraba setiap titik pada permukaan objek dengan probe sensornya. Ada berbagai jenis probe digunakan dalam CMM, termasuk probe tipe mekanikal, optik, laser, dan cahaya white light.
Dalam prakteknya, mesin ukur CMM biasanya menentukan posisi probe dalam hal perpindahannya dari posisi referensi dalam sistem koordinat Cartesian tiga dimensi (mis., Dengan sumbu XYZ). Selain memindahkan probe sepanjang sumbu X, Y, dan Z, banyak juga mesin CMM yang memungkinkan sudut probe dikontrol untuk memungkinkan pengukuran permukaan yang seharusnya tidak terjangkau.
Mengapa mesin CMM itu penting?
Mesin ukur koordinat (CMM) dianggap sebagai salah satu teknik yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas produksi. Oleh karena itu, memberikan perhatian lebih pada metrologi CMM dapat memainkan peran yang baik di bidang itu untuk meningkatkan hasil industri otomotif dengan kualitas tinggi.
Apakah CMM bisa mengukur permukaan 2 Dimensi atau datar?
Bisa saja dilakukan selama memiliki titik referensi yang sudah ditentukan. Kerataan permukaan optik yang datar diukur dengan teknik menggunakan stylus CMM. Stylus dapat dioperasikan atau diprogram untuk mengambil pengukuran spesifik dan akurat di sepanjang permukaan objek dan membandingkan data secara otomatis untuk menghasilkan laporan tentang kerataan objek.
Bagaimana cara pengoperasian mesin CMM?
Mesin-mesin ini dapat dikontrol secara manual oleh operator atau mereka mungkin dikendalikan oleh komputer. Pengukuran ditentukan oleh probe yang terpasang pada sumbu gerak ketiga mesin ini. Mesin pengukur koordinat (CMM) bekerja dengan cara yang sama seperti jari Anda saat melacak koordinat peta; tiga sumbunya membentuk sistem koordinat alat berat. Alih-alih jari, CMM menggunakan probe untuk mengukur titik pada benda kerja. Setiap titik pada benda kerja adalah unik untuk sistem koordinat alat berat.
Berapakah harga mesin CMM?
Secara umum mesin CMM yang disegani berasal dari Jepang, Jerman, Swiss dan Inggris. Hingga saat ini, kisaran harga CMM bervariasi dari sekitar IDR Rp. 570 juta hingga lebih dari IDR Rp. 10 Miliar, tergantung pada spesifikasi pabrikan maupun kapasitas ukur mesin tersebut. Demikian pula dengan biaya perawatan, pembangunan laboratorium CMM maupun membeli serta kalibrasi berbagai konfigurasi probe / sensor berkisar dari beberapa puluh juta rupiah hingga miliaran rupiah.
Siapa dan organisasi apa yang biasanya memiliki dan membeli mesin CMM?
Ada banyak sekali. Dari manufaktur mesin, manufaktur persenjataan dan universitas teknik hingga perusahaan riset dan development yang memiliki tugas untuk menginvestigasi komponen kerja milik pesaing atau reverse engineering. benda kerja presisi yang berukuran kecil 30cm hingga benda kerja maupun komponen presisi yang memiliki ukuran besar hingga 200cm lebih.
Siapakah yang bisa dan boleh mengoperasikan mesin CMM?
Mereka yang memiliki sertifikat dari manufaktur maupun memiliki uang untuk membayar pelatihan tersebut. Tidak diperlukan gelar sarjana apapun untuk mengoperasikan mesin tersebut karena tidak semua universitas memilki fasilitas mesin CMM dan tersertifikasi fasilitas laboratorium tekniknya. Di Indonesia sendiri walaupun ada banyak universitas negeri jurusan teknik engineering yang ternama belum tentu memilki mesin ini.
KESIMPULAN
Mesin pengukur koordinat (CMM) merupakan perangkat yang mengukur geometri objek fisik dengan merasakan titik-titik diskrit pada permukaan objek dengan probe. Berbagai jenis probe digunakan dalam CMM, termasuk mekanik, optik, laser, dan cahaya putih. Bergantung pada mesin, posisi probe dapat dikendalikan secara manual oleh operator atau mungkin dikendalikan oleh komputer. CMM biasanya menentukan posisi penyelidikan dalam hal perpindahannya dari posisi referensi dalam sistem koordinat Cartesian tiga dimensi (mis., Dengan sumbu XYZ). Selain memindahkan probe sepanjang sumbu X, Y, dan Z, banyak mesin juga memungkinkan sudut probe dikontrol untuk memungkinkan pengukuran permukaan yang seharusnya tidak dapat dijangkau.
Mesin ini termasuk sebagai alat ukur termahal yang ada diworkshop maupun lab pengujian kualitas. Ada yang tipe desktop yang digunakan diatas meja granit maupun tipe pensil magnetis yang digerakkan secara manual. Dibandingkan dengan teknologi 3D Scanner yang berbasis teknologi optik kamera, mesin CMM jauh lebih akurat dan luas kegunaaannya. Namun, sayangnya tidak semua kampus teknik di Indonesia memilki mesin ini, sehingga amat sulit bagi mahasiswa teknik untuk ikut praktek dan memilki sertifikasi operasional mesin CMM ini.
Jika Anda berminat untuk membeli alat ukur metrology ataupun beragam aksesoris mesin CMM dimensi metric lainnya silahkan hubungi kami melalui chat online yang ada di pojok kanan bawah website ini atau melalui email : moc.artxelatem Semoga bermanfaat. Wassalam! @selas
Sumber: Tim Kreatif Metalextra.com, Tulisan ini merupakan opini Pribadi di media milik sendiri.