Gergaji merupakan alat kerja dan perkakas tukang tertua dalam peradaban manusia, nomor 2 setelah pisau bersisi tajam. Ada banyak benda arkeologi yang digunakan manusia kuno berbentuk gergaji yang masih diteliti oleh para ahli dan bisa juga kita lihat di museum. Dalam artikel ini kita membahas lebih lanjut tentang sejarah menarik dari benda kerja gergaji ini.
GERGAJI PERALATAN KERJA PEMBENTUK KEBUDAYAAN MANUSIA
Bangunan kuno seperti Piramida di mesir atau candi borobudur di magelang yang menjadi obyek wisata saat ini, mungkin tidak akan bisa dibangun tanpa teknologi pertukangan gergaji. Sebagai perkakas tukang yang wajib dimiliki, Gergaji pada awalnya berbentuk bahan bergerigi seperti batu api, obsidian, kerang laut, dan gigi ikan hiu purba.
Gergaji merupakan perkakas tukang yang telah digunakan untuk memotong berbagai bahan, termasuk untuk menghukum manusia (mati karena digergaji). Model gergaji telah ditemukan dalam banyak konteks sepanjang sejarah Mesir. Di situs kuno Mesir memang ada banyak ilustrasi dinding makam tukang kayu di tempat kerja yang menunjukkan ukuran dan penggunaan berbagai jenis gergaji.
Di Mesir kuno, gergaji logam terbuka (tanpa bingkai) yang terbuat dari tembaga didokumentasikan sejak Periode Dinasti Awal, sekitar 3.100–2.686 SM. Banyak gergaji tembaga ditemukan di makam No. 3471 yang berasal dari masa pemerintahan raja Firaun Djer pada abad ke-31 SM. Djer (atau Zer atau Sekhty) dianggap sebagai firaun ketiga dari Dinasti Pertama Mesir kuno dalam Egyptology saat ini. Dia hidup sekitar pertengahan abad ke tiga puluh satu SM dan memerintah selama c. 40 tahun. Lengan bawah mumi Djer atau istrinya ditemukan oleh Flinders Petrie, seorang peneliti arkeologi asal Inggris. pada masa firaun Djer, Mesir mengalami banyak pembangunan infrastruktur kota dan pertukangan. Firaun Djer juga dikenal sebagai pemimpin era kuno pertama yang memiliki ketertarikan pada seni kerajinan tangan, ilmu pengetahuan dan perkakas bangunan. Pada Era itu, gergaji juga sudah digunakan untuk memotong gading pada gajah dan sebagai perkakas tukang yang wajib dimilki.
Gergaji Mesir pada awalnya bergerigi, tembaga mengeras yang memotong kedua tarikan dan dorongan. Saat gergaji berkembang, gigi digaruk untuk dipotong hanya dengan tarikan dan dipasang dengan gigi yang menonjol hanya pada satu sisi, bukan dengan cara modern dengan set bergantian. Gergaji juga terbuat dari perunggu dan kemudian besi.
Di Zaman Besi, gergaji bingkai dikembangkan untuk menahan bilah tipis dalam tegangan. Penggergajian kayu yang paling awal dikenal adalah penggergajian kayu Roman Hierapolis dari abad ketiga M dan untuk menggergaji batu.
Di Asia timur, menurut cerita mitos legenda dan literatur kuno negeri Cina, gergaji tangan itu ditemukan oleh seorang tukang bernama Lu Ban yang diperkirakan hidup dari era 507–444 SM. Lu Ban merupakan seorang insinyur bangunan, penemu, dan tukang kayu Tiongkok Cina selama Dinasti kerajaan Zhou. Karena kualitas kerajinan dan jasanya, kaisar Cina kuno menghormatinya sebagai Dewa Cina (Pelindung) kuli bangunan, tukang dan kontraktor lapangan.
Walaupun nama aslinya semasa menjadi rakyat biasa adalah Gongshu Yizhi, dia juga disebut sebagai Gongshu Ban atau Pan. Dalam mitologi Cina, sangat jarang sekali ada manusia biasa diangkat menjadi dewa oleh kaisar Cina, tentu hal ini dimaksudkan sebagai penghargaan tertinggi yang bisa diberikan kaisar Cina pada seorang tukang yang berjasa membangun infrastruktur kerajaannya dan sukses menemukan perkakas tukang seperti gergaji.
Lu Ban awalnya murid yang acuh tak acuh sampai kecintaannya pada belajar dinyalakan setelah belajar dengan cendekiawan Cina kuno yang bernama Zi Xia. Dia kemudian belajar kerajinan kayu dari seorang tukang senior bernama Bao Laodong. Permintaan yang besar untuk pekerjaannya seharusnya memaksanya untuk membuat sendiri perkakas atau memperbaiki beberapa perkakas tukang kayu — gergaji, kotak, planer, bor, sekop, dan alat penanda tinta — untuk menyelesaikan banyak proyeknya dengan lebih cepat. Istrinya juga dianggap sebagai penemu payung lipat yang ingin agar Lu Ban bisa fokus bekerja kuli tukang walau cuaca buruk.
Dalam kebudayaan barat Asia Kecil dan mitologi Yunani, dewa inovasi dan penemu yang bernama Talos, keponakan dewa pertukangan yang bernama Daedalus. Kehidupan dan peradaban Yunani kuno juga melihat gergaji sebagai simbol dari perkakas wajib pertukangan dan inovasi. Talos yang juga dikenal dengan nama Perdix atau Attalus, keponakan Daedalus terinspirasi membuat gergaji setelah melihat struktur tulang belakang pada ikan.
Gergaji tangan yang dibuat meniru dari tulang ikan itu memungkinkan Talos bekerja lebih cerdas dalam membuat berbagai barang tukang dan penemuan sehingga menjadi pusat perhatian para dewa Yunani. Saking cemburunya Daedalus yang dikenal sebagai dewa pertukangan dan teknisi, ia mencoba membunuh Talos keponakannya sendiri. Namun Dewi Athena penguasa Yunani turun tangan dan mengubah Talos / Perdix menjadi ayam hutan untuk menyelamatkan nyawanya. Menurut Ovid, seorang penyair Romawi yang hidup pada masa pemerintahan Augustus kekaisaran Romawi, ayam hutan itu kemudian bisa hidup panjang dan menyaksikan kematian dan penguburan Icarus anak dari dewa tukang Daedalus.
Dalam realitas dan fakta arkeologi sendiri, gergaji tertua diperadaban manusia sebenarnya lebih tua lagi. Gergaji ini berasal dari zaman prasejarah dan kemungkinan besar berevolusi dari alat batu atau tulang Neolitik. Bentuk desain dan identitas alat kerja serupa gergaji, kapak, martil, dan pahat jelas dibuat lebih dari 4.000 tahun yang lalu.
Mata gergaji tangan model hacksaw moderen juga populer digunakan pada zaman perunggu dari peradaban manusia Yunani kuno Akrotiri, periode Sikladia akhir c juga ada banyak sekali ditemukan. Pengrajin kayu Yunani menggunakan gergaji tangan terbuat dari logam perunggu pada abad ke-17 SM. Pemukiman Zaman Perunggu Cycladic di pulau vulkanik Yunani Santorini (Thera). Pemukiman Yunani kuno ini hancur dalam letusan gunung Theran tahun 1628 SM dan terkubur dalam abu vulkanik, yang mengawetkan sisa-sisa lukisan dinding halus dan banyak objek serta karya seni dan peralatan kerja pertukangan kuno. Pemukiman tersebut telah disarankan sebagai inspirasi yang mungkin untuk cerita Plato tentang Atlantis. Akrotiri telah digali sejak tahun 1967.
TEKNOLOGI PEMBUATAN GERGAJI UNTUK INDUSTRI
Setelah umat manusia mempelajari cara menggunakan material logam besi yang serba praktis, besi menjadi bahan pilihan untuk semua jenis mata gergaji; beberapa budaya mempelajari cara mengeraskan permukaan dengan mekanisme penaburan garam meleleh dan lumpur karbon (“pengerasan kotak” atau “hardening”), memperpanjang umur dan ketajaman mata pisau. Baja, terbuat dari besi dengan kandungan karbon sedang dan dikeraskan dengan mendinginkan baja panas dalam air, digunakan sejak 1200 SM.
Pada akhir abad ke-17 pembuatan perkakas tukang Eropa sudah berpusat di Jerman, (Tanah Bergisches) di London, dan Midlands of England. Orang Jerman di daratan Eropa pada masa itu masih terbelakang dibandingkan Inggris, namun Jerman memiliki sentra pengrajin tukang yang tarifnya lebih murah. Orang Jerman kemudian meniru desain gergaji Inggris dan teknologi industrinya pad aera revolusi industri yang pertama.
Kebanyakan bilah gergaji pada masa itu memang terbuat dari baja campur (besi dikarbonisasi dan ditempa ulang dengan metode yang berbeda). Pada pertengahan abad ke-18, bentuk unggul dari baja yang benar-benar meleleh (“crucible cast”) mulai dibuat di Sheffield, Inggris, dan ini dengan cepat menjadi bahan yang disukai, karena sifat logam leleh casting yang lebih stabil merata kekerasannya, kelenturannya dan kemampuannya untuk bisa dipoles halus.
Walaupun Jerman kemudian banyak menjadi pusat industri massal gergaji di Eropa, industri gergaji kecil bertahan di London dan Birmingham, tetapi pada tahun 1820-an industri pembuatan gergaji ini berkembang pesat dan semakin terkonsentrasi di Sheffield, yang tetap menjadi pusat produksi terbesar, dengan lebih dari 50% pembuat gergaji nasional.
Industri Amerika Serikat mulai menyusulnya dalam dekade terakhir abad ini, karena mekanisasi yang superior dan permintaan serta pemasaran yang lebih baik. Di era revolusi industri kedua, Amerika Serikat menjadi pasar perkakas tukang yang besar, sehingga pemerintahnya memutuskan pengenaan tarif yang tinggi pada impor perkakas tukang buatan Eropa. Industri gergaji yang sangat produktif juga berlanjut dengan teknologi mesin sendiri di Jerman dan Perancis.
Gergaji Eropa awal dibuat dari lembaran besi atau baja yang dipanaskan, diproduksi dengan cara diratakan oleh beberapa orang secara bersamaan memalu landasan (Barley ibid p11) Setelah pendinginan, gigi dilubangi satu per satu dengan cetakan, ukurannya bervariasi dengan ukuran gergaji.
Gigi gergaji bisa diasah dengan file kikir berbentuk sudut segitiga dengan ukuran yang sesuai, dan dipasang dengan palu atau pegulat (Moxon, ibid). Pada pertengahan abad ke-18, penggulungan logam biasa dilakukan, tenaga untuk gulungan pertama kali disuplai oleh air, dan semakin meningkat pada awal abad ke-19 oleh mesin uap.
Industri manufaktur gergaji juga secara bertahap mengunakan semua proses mekanis otomatis, termasuk yang penting menggiling pelat gergaji “tipis ke belakang” dengan sepersekian inci, yang membantu gergaji melewati garitan tanpa mengikat (Moxon, ibid, p95). Penggunaan baja menambahkan kebutuhan untuk mengeraskan dan melunakkan pelat gergaji, untuk menggilingnya hingga rata, untuk menempanya dengan palu tangan dan memastikan gergaji tahan terhadap bengkok, dan tetap bisa licin di poles (Barley ibid pp5–22).
Kebanyakan gergaji tangan buatan pabrik saat ini seluruhnya dibuat tanpa campur tangan operator manusia, dengan pelat baja yang disediakan siap digulung dan dikencangkan sebelum dipotong dan dipres menjadi bentuk dengan mesin metal cutting laser. Gigi dibentuk dan diasah dengan cara digiling dan dikeraskan dengan api untuk menghilangkan (dan sebenarnya mencegah) penajaman setelah menjadi tumpul.
PERKEMBANGAN GERGAJI MESIN
Saat ini, gergaji mesin dan matanya terbagi menjadi 5 jenis umum, yaitu; gergaji potong maju-mundur atau hack saw yang juga terbagi menjadi variasi mesin dan manual gergaji tangan, gergaji bundar serkel yang digunakan untuk kerja manual tangan maupun otomatis seperti fly cutting pemotong piipa, gergaji kawat seperti mata gergaji scroll saw, gergaji rantai chain saw untuk memotong kayu, dan yang paling populer di pabrik yaitu gergaji bandsaw atau gergaji pita merupakan alat kerja gergaji listrik dengan mata pisau panjang bersambung. Gergaji pita ini mata pisaunya tajam dan terdiri dari pita logam bergigi kontinu yang direntangkan di antara dua roda atau lebih untuk memotong material kerja.
Penggergajian dengan mesin gergaji pita ini populer karena mesin dan bahkan mata gergaji yang sama bisa digunakan dalam pengerjaan kayu maupun pengerjaan logam. Selain kemampuannya memotong berbagai bahan, mesin gergaji pita bensaw ini juga diminati karena hasil pemotongan yang seragam secara merata, kemudahan penggunaan karena umumnya berputar serta menekan material otomatis juga kemampuan untuk memotong bentuk yang tidak beraturan atau melengkung seperti gergaji ukir.
Jika mata gergaji mengalami kerusakan mendadak, biasanya hal tersebut disebabkan oleh interaksi yang tidak tepat antara manusia operatornya, mesin gergaji, bahan pemotong, ragum penjepit material dan mata gergaji. Faktor penyebabnya tentu saja ada 5, yaitu; kesalahan pemasangan yang terlalu kencang, material gergaji bensaw yang tidak sesuai dengan benda yang dipotong, setelan kecepatan dan pemakanan mesin tidak tepat, dan serpihan material yang menggerus bagian punggung dari mata gergaji yang menyebabkan keretakan dan yang terakhir memang kualitas mata gergaji bandsaw yang berkualitas rendah.
Meskipun masalah teknis seperti faktor keausan atau kegagalan perkakas prematur dapat terjadi dalam setiap operasi penggergajian, masalah ini seringkali dapat dicegah dengan persiapan alat kerja dan perawatan. Operator harus memahami kemungkinan penyebab kegagalan dan penyebabnya agar dapat memiliki tindakan penanggulangan yang efektif.
Anda perlu juga mencatat dan menyetel parameter penggergajian pada mesin yang sesuai kepada operator, maupun pengetahuan aplikasinya yang luas. Pasokan cairan pendingin yang cukup dan terbukti sesuai untuk bahan yang akan dipotong, juga perlu.
Selain itu, permukaan material yang diampelas, terpotong, atau sangat keras, atau dengan kekuatan material yang sangat tinggi, dapat menyebabkan masalah masa pakai jika tidak disetel dengan benar. Karena kekerasan material berkorelasi langsung dengan suhu pemotongan yang lebih tinggi, hal ini dapat menyebabkan keausan dini.
KENAPA INCH ATAU SISTEM UKURAN IMPERIAL MASIH DIGUNAKAN DALAM SPESIFIKASI GERGAJI?
Seiring dengan inovasi teknologi industri gergaji dan pengolahan kayu, gergaji dan perkakas tukang pun berubah mengarah pada proses mesin mekanis. Gagasan penggergajian massal dengan mesin band saw pun dimulai setidaknya pada 1809, ketika William Newberry menerima paten Inggris untuk idenya, walau begitu William Newberry tidak pernah membangun pabrik gergaji sendiri karena gergaji serkel lebih populer saat itu.
Pada abad 18, bandsaw ukurannya sangat besar dan mahal, sehingga tidak praktis karena ketidakmampuan untuk menghasilkan mata pisau gergaji yang lentur, akurat dan tahan lama menggunakan teknologi saat itu. Melenturkan pisau secara konstan di atas roda menyebabkan material atau sambungan yang mengelasnya menjadi satu lingkaran seringkali gagal dan patah. Maklum saja pada era tersebut teknologi pengelasan listrik dan gas belum ditemukan.
Hampir 40 tahun berlalu sebelum wanita Prancis Anne Paulin Crepin menemukan teknik pengelasan untuk mengatasi rintangan ini. Dia mengajukan paten pada tahun 1846, dan segera setelah itu menjual hak untuk menggunakannya kepada produsen A. Perin & Company of Paris. Menggabungkan metode ini dengan paduan baja baru dan teknik tempering tingkat lanjut memungkinkan Perin membuat bilah gergaji modern pertama.
Paten mesin gergaji pita Amerika pertama diberikan kepada Benjamin Barker dari Ellsworth, Maine, pada Januari 1836. Pabrik pertama yang diproduksi dan tersedia secara komersial di AS adalah dengan desain Paul Prybil.
Gergaji besi listrik (dengan bilah resiprokal) dulunya umum di industri pengerjaan logam, tetapi gergaji besi dan gergaji dingin sebagian besar telah menggantikannya. Karena popularitas Band saw yang merupakan alat kerja pemotong yang bisa dilengkapi dengan teknologi alur material feeder seperti conveyor moderen.
Pada era revolusi industri pertama, gergaji mesin juga banyak berperan dalam mengolah material kayu maupun logam. Pada saat itu inggris menguasai teknologi industri dunia dan terlanjur memaksakan sistem ukuran imperial atau yang kita kenal dengan inci kepada seluruh negara jajahannya, termasuk wilayah jajahan yang sumber daya alamnya besar seperti Amerika, India dan Cina. Walaupun saat ini Inggris sudah membuang sistem ukur imperial, negara jajahannya terbesar Amerika Serikat masih keras kepala menggunakan satuan ukur kuno ini. Hal inilah yang menyebabkan mengapa gergaji yang didesain dan dijual pada hari ini umumnya masih menggunakan satuan inci pada spesifikasinya.
PILIH MEREK GERGAJI PITA YANG TERBUKTI HANDAL
Produsen gergaji pita yang terjamin memiliki reputasi tinggi seperti seperti LENOX, DoALL, Roentgen, NACHI, WIKUS tentu memeriksa kualitas mata gergaji denga baik karena memiliki teknologi manufaktur dan manajemen kualitas yang lebih baik.
Putusnya pengelasan pada titik persambungan mata gergaji pita juga merupakan kerusakan dini yang tidak wajar pada pita gergaji. Hal ini disebabkan karena adanya kesalahan dalam proses pembuatan las. Jika tidak ada kerusakan konsekuensial yang dapat dideteksi dan pinggiran tajam bergigi mengalami keausan normal. Putusnya mata gergaji band saw ini dapat diperbaiki untuk digunakan lebih lanjut melalui pengelasan ulang.
KESIMPULAN
Sampai hari ini, banyak sekali penyelesaian dengan manual tangan untuk gergaji berkualitas berbagai merek yang masih mereproduksi desain gergaji hacksaw tangan yang populer di abad ke-19. Di masa mendatang, tentu teknologi pabrik penggergajian juga akan menjadi semakin digital dan oleh karena itu lebih aman dari kegagalan: Dengan pemeliharaan prediktif, perbaikan terkait keausan yang diperlukan didukung secara sistematis, oleh karena itu menghindari waktu henti yang tidak direncanakan.
Jika Anda berminat untuk membeli gergaji band saw, circular saw maupun mata pisau gergajinya saja ataupun cut-off wheel, silahkan hubungi kami melalui chat online yang ada di pojok kanan bawah website ini atau melalui email : moc.artxelatem @selas
Semoga bermanfaat. Wassalam!
Sumber: Tim Kreatif Metalextra.com, Tulisan ini merupakan opini Pribadi di media milik sendiri.
Story of the Saw P. d’ A. Jones and E. N. Simons Spear&Jackson Limited 1760-1960