Cutting Tools
Bor drill dan fungsinya…
Teknologi melubangi permukaan dengan mata bor dan mesin bor memang ada banyak ragam variasinya. Tingkat presisi untuk membuat lubang bundar atau drat ulir pengencang fastener memang dijepit dengan chuck. Dalam artikel kali ni kita membahas tentang mata bor umumnya dan mesin penggeraknya.
MATA BOR STANDAR UMUM GENERAL PURPOSE
Mata bor standar umum atau general purpose merupakan mata bor yang gagangnya polos silinder tanpa geometri khusus dan tidak berlapiskan coating. Dikarenakan mesin dan chuck pada bor juga sangat bervariasi dalam kecepatan, tenaga, dan ukuran. Mesin bor sendiri umumnya mesin elektrik dua arah dengan torsi yang sudah standar, Ada juga mesin bor jenis yang dioperasikan dengan tangan bertenaga baterai tanpa kabel. Bor biasanya digunakan dalam proyek pertukangan kayu, pengerjaan logam, konstruksi, peralatan mesin, konstruksi dan utilitas. Versi yang dirancang khusus dibuat untuk aplikasi obat, ruang, dan miniatur.
Bagi orang indonesia, istilah bor dapat merujuk ke salah satu mesin bor atau mata bor saat digunakan. Sebenarnya secara asal muasal, bor atau mata bor itu sendiri merujuk pada istilah jerman yaitu Ein Spiralbohrer. Lebih lanjut lagi, istilah tekniknya mata bor atau drill bit digunakan di seluruh bidang kerja pertukangan untuk merujuk pada mata pisau silinder berulir yang biasanya memliki 1 flute atau 2 flute ulir.
Alat kerja seperangkat perkakas Bor ini biasanya digunakan dalam pengerjaan kayu, pengerjaan logam, pembuatan alat mesin, konstruksi dan proyek utilitas. Versi yang lain juga ada yang dirancang khusus dibuat untuk aplikasi kedokteran, ruang, dan miniatur. Misalnya bor gigi ortopedi ataupun mata bor untuk operasi kedokteran, tentunya memilki standar dan ukuran serta harga material yang jauh berbeda.
Perkakas consumable seperti Mata bor merupakan alat pemotong atau Cutting tools yang digunakan untuk melubangi material ataupun alat kerja untuk membuat lubang. Mata bor tersedia dalam berbagai ukuran dan bentuk dan dapat membuat berbagai jenis lubang pada berbagai bahan. Untuk membuat lubang, mata bor atau drill biasanya dipasang pada mesin bor untuk memotong benda kerja, biasanya dengan metode rotasi. Bor akan dipegang oleh holder chuck pada bagian ujung atas sedikit yang disebut shank atau stang.
Secara umum, Mata bor tersedia dalam beragam ukuran dan bermacam diameter standar ISO, DIN, maupun JIS dengan penggunaan material dan jenis mata pisau serta ulirnya. Pada umumnya mata bor terbuat dari material High Speed Steel ataupun HSS, terkecuali bor made in china yang terlalu banyak palsunya, yang kandungan material dasar high speed steel nya pun diragukan kualitasnya.
Mata bor komprehensif memiliki ukuran tap size chart yang biasanya dicantumkan berdasarkan standar metrik maupun inchi atau imperial. Mata bor biasa juga disebut dengan drill bit juga digunakan untuk membuat lubang ulir untuk mur maupun baut sesuai dengan ukuran screw tap yang diperlukan. Ada juga mata bor khusus tertentu yang dapat membuat lubang dengan penampang tidak melingkar.
Alat potong bor drill terutama yang berdiameter besar juga dirancang dengan coating dan mata insert yang dapat diganti dan dilepas-pasang (indexable). Dalam hal ini, ujung tombak bor tersebut terdiri dari bagian material yang terpisah, baik dibrazing, dilas atau dijepit ke badan alat. Bahan-bahan umum untuk tip termasuk semen karbida, berlian polikristalin, dan boron nitrida kubik. Alat potong cutting tool yang menggunakan sisipan coating maupun insert termasuk endmills dan fly cutters atau jobber drill.
Mesin bor juga bervariasi dalam kecepatan, kekuatan, dan ukuran. Mesin bor juga terkadang disebut mesin bobok bagi sebagian tukang di Indonesia. Ada mesin bor yang digerakkan dengan listrik, tenaga pneumatik kompresor dan adapula dengan jenis yang dioperasikan dengan baterai. Bor tangan maupun bor duduk atau tap drill, biasanya menggunakan mata bor yang sama dan holder chuck yang mirip pula sistemnya.
MATA UJUNG TAJAM PADA BOR DAN SUDUT KEMIRINGAN
Sudut ujung pada mata pisau awal di mata bor menentukan penetrasi dan kemampuan penggerusan material. Jika material terlalu keras dan ujung lancip yang terlalu tajam sudutnya, tentu mata bor bisa somplak atau patah. Begitupula jika tenaga feed penekanan mata bor terlalu keras, mata bor bisa saja tertekuk dan patah. Mata bor yang lebih agresif, seperti kemiringan 90 derajat, cocok untuk plastik yang sangat lembut dan elastis seperti Elastomer bahan lainnya; namun justru akan cepat aus dalam material keras dan dapat memotong sangat cepat. Sudut yang lebih dangkal, seperti 150 derajat, cocok untuk mengebor baja dan material yang lebih keras lainnya. Gaya mata bor ini membutuhkan lubang starter awal, tetapi tidak mengikat atau menderita keausan prematur selama laju umpan dan putaran mesin yang sesuai digunakan.
Mata bor tanpa sudut titik digunakan dalam situasi di mana lubang buta atau lubang tak tembus (Blind hole) dan lubang yang rata diperlukan. Mata bor drill bit ini sangat sensitif terhadap perubahan sudut bibir, dan bahkan sedikit perubahan dapat menghasilkan deviasi mata bor bor cepat yang akan mengalami keausan dini.
Mata bor bergeometri seperti Jobber drill namun dengan seri panjang merupakan mata bor putar yang tidak standar. Namun, tipe custom ini bukan alat terbaik untuk secara rutin mengebor lubang dalam, karena justru membutuhkan ketelatenan operator dalam penarikan mata bor yang sering untuk membersihkan ulir pisau dari serpihan chips dan untuk mencegah kerusakan bit. Sebaliknya, mata bor tipe Gun drill dengan pelumasan dan cairan cooling yang banyak lebih disukai untuk pengeboran sistem CNC dan otomatis agar lubang yang dalam dan tembus bisa dicapai tanpa resiko patahnya mata bor.
KESIMPULAN
Jika Anda berminat untuk membeli alat kerja perbengkelan profesional ataupun beragam alat ukur dimensi metric lainnya silahkan hubungi kami melalui chat online yang ada di pojok kanan bawah website ini atau melalui email : moc.artxelatem Semoga bermanfaat. Wassalam! @selas
Sumber: Tim Kreatif Metalextra.com, Tulisan ini merupakan opini Pribadi di media milik sendiri.
www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3779551/
books.google.co.id/books?id=6x1smAf_PAcC&redir_esc=y