Peluang ekspor untuk kerajinan perhiasan perak masih terbuka lebar

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyerahkan secara simbolis bantuan mesin Computer Numerical Control (CNC) Magic-70 kepada Celuk Design Center Jewelry yang berlokasi di sentra IKM Perhiasan Perak Celuk, Kabupaten Gianyar, Bali. Kegiatan ini disaksikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Desa Budaya Kertalangu, Denpasar, Sabtu (22/8).

MAGIC-70 merupakan mesin potong & ukiran multifungsi dengan 4 sumbu gerak yang mampu digunakan untuk mengukir perhiasan seperti liontin, bagian dalam cincin / bangle, bagian luar cincin / bangle dengan huruf atau pola yang indah dan tak terhapuskan dengan cepat dan mudah. Mesin ini baik untuk ukiran 2D pada lilin, logam, akrilik, kayu dan logam, ukiran 3D pada lilin, kayu kimia dan juga bagus untuk memotong emas, perak, tembaga, kuningan, pelat aluminium untuk kalung nama, dll.

Salah satu fokus kami saat ini adalah pengembangan sentra IKM, karena IKM merupakan sektor usaha yang dominan dalam populasinya di Indonesia. Hal ini yang menjadikan IKM sebagai motor penggerak perekonomian nasional,” papar Menperin.

Kementerian Perindustrian bertekad untuk terus membangkitkan gairah usaha para pelaku industri kecil menengah (IKM) di seluruh Indonesia. Hal ini merupakan salah satu upaya dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19.

Wujud nyata itu misalnya direalisasikan melalui program pemberian bantuan mesin dan peralatan produksi bagi pelaku IKM. Tujuannya agar dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas produk yang dihasilkannya sehingga bisa lebih berdaya saing, baik di kancah domestik maupun pasar ekspor.

Oleh karena itu, beberapa program pembinaan yang akan dijalankan dalam pengembangan sentra IKM, di antaranya adalah pelaksanaan bimbingan teknis, pemberian bantuan mesin dan peralatan, serta pembangunan material center.  “Manfaat program ini antara lain meningkatkan atau memenuhi sarana dan prasarana yang diperlukan pelaku IKM saat ini serta mendongkrak kapasitas produksi,” sebutnya.

Berkaitan dengan pengembangan sentra IKM, Kemenperin juga akan memfasilitasi matchmaking antara produk dari petani dan nelayan agar terserap oleh IKM. “Ini menindaklanjuti perintah Presiden daam rangka fasilitasi program Beli Produk Rakyat. Pada tahun 2020 ini terselenggara kegiatan di 4 lokus. Kami mengusulkan anggaran program tersebut sebesar Rp174 Miliar pada tahun 2020, yang akan melibatkan 90 IKM dengan target 540 tenaga kerja,” tutur Agus.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih menyampaikan, pihaknya terus mendorong pengembangan sentra IKM di seluruh Indonesia semakin berdaya saing, termasuk sentra IKM kerajinan perhiasan di Bali. “Hal ini agar semangat mereka berusaha dan berkreasi bisa lebih bangkit lagi. Apalagi, ekspor perhiasan kita sedang bagus,” ungkapnya.

Menurut Gati, ke depannya, Bali tidak hanya mengandalkan dari sektor pariwisata saja, tetapi juga dapat ditopang oleh sektor pertanian dan kerajinan yang akan menjadi prioritas. “Salah satunya dengan mengembangkan kembali industri kerajinan perak di daerah Celuk, karena potensinya luar biasa dan banyak produknya telah diminati konsumen mancanegara,” imbuhnya.

Gati optimistis, peluang ekspor untuk kerajinan perhiasan perak masih terbuka lebar, seperti ke pasar Amerika Serikat dan Eropa. “Maka itu, kami terus dorong ekspor dari sektor ini, dengan memiliki kualitas produk yang kompetitif dengan didukung mesin yang bagus. Sehingga nantinya pada tahun 2021, kembali akan diberikan alokasi dana khusus untuk pengerajin perak di Celuk hingga Rp4 miliar,” ujarnya.

Ketua Celuk Design Center, Kadek Mega menuturkan, fungsi dari mesin CNC ini untuk membuat desain perhiasan perak. “Dengan diberikannya bantuan mesin ini masyarakat tidak perlu lagi menyewa jasa untuk desain di luar daerahnya lagi,” ucap Kadek.

Menurutnya, mesin CNC dengan nilai sekitar Rp200 juta ini sangat dibutuhkan para pengerajin perak di Celuk. “Kami tidak harus menyewa jasa keluar lagi untuk desain yang biasanya membutuhkan dana dari Rp300.000 hingga jutaan rupiah,” tandasnya.

Specification Detail Division Detail
Size 395mm(W) x 375mm(H) x 394mm(D)
(inch 15.6(W) x 14.8(H) x 15.5(D))
Max. engraving area 130mm(X) x 100mm(Y) x 38.5mm(Z)
(inch 5.1(X) x 3.9(Y) x 1.5(Z))
Resolution 0.005mm(XY) / 0.00125mm(Z) / 0.028125˚(A) Tool Diameter 4mm
Rotary Outer Diameter 86mm / Inner Diameter 14~78mm Weight 32.5Kg(72 lb)
Spindle Revolution 15,000RPM Spindle Motor Power 27W
Power Consumtion 47W Power Supply AC 100~240V 50/60Hz

Spesifikasi mesin korea MAGIC-70

Lebih lanjut, Kadek mengungkapkan, saat ini pengrajin perak yang berada di daerah Celuk berjumlah sekitar 50 persen dari total keseluruhan masyarakatnya, sehingga dengan bantuan alat teknologi yang sudah semakin canggih untuk membuat kerajinan perak ini, dinilai akan mempertahankan wilayah Celuk tetap sebagai sentra kerajinan perak di Pulau Dewata. “Ini budaya kita, yang merupakan budaya seni kerajinan khas Bali Bali yang harus dipertahankan,” tegasnya.

KESIMPULAN

Metalextra menawarkan beragam solusi cerdas industri presisi dari alat ukur, inpeksi hingga mesin kerja. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari spesialis yang dapat membantu Anda memilih yang akan memberi Anda manfaat maksimal.

Hubungi kami melalui chat online yang ada di pojok kanan bawah website ini atau melalui email : sales@metalextra.com Semoga bermanfaat. Wassalam!


Sumber:

Siaran Pers Kementrian Perindustrian Indonesia AUGUST 2020

Tim Kreatif Metalextra.com, Kesimpulan di tulisan ini merupakan opini Pribadi di media milik sendiri.

Awalnya dipublikasikan pada27 Desember 2019 @ 12:03 AM

Tinggalkan Balasan