Tekiro, perkakas tukang dan perbengkelan merek Indonesia

Ada banyak sekali ragam hand tools yang harus dimiliki oleh para mekanik ataupun pengusaha bengkel agar bisa maksimal dalam mengerjakan pekerjaannya. Bagi kalangan bengkel UMKM dan tukang jadi-jadian alias peminat aktivita Do-it-Yourself atau DIY, perkakas dan peralatan industri bermerek Tekiro dikenal karena menyediakan beragam perkakas dan peralatan teknik dengan harga ekonomis. Lalu bagaimana Tekiro bisa berkembang dan berkontribusi untuk Indonesia? Artikel ini kami buat untuk menjawab ratusan email yang bertanya pada kami tentang asal-muasal merek Indonesia yang populer ini!

TEKIRO ITU BUATAN MANA?

Orang Indonesia memang dikenal akan mentalitas mandiri, dalam arti “kalau bisa dikerjakan sendiri kenapa harus membayar orang lain?”. Semangat orang Indonesia untuk “mengakali” juga bertumbuh seiring dengan forum media sosial yang membagikan tips bertukang lengkap dengan tutorialnya yang bisa dilakukan dirumah. Jadi walaupun perusahaan segala ukuran jelas membutuhkan kelengkapan power tools yang berkualitas tinggi, bagi para pemula usaha maupun hoby, tidak semua yang memiliki dana maupun pengetahuan tentang kualitas produk yang akan dibeli. Untuk menjawab tantangan ini, Tekiro hadir di Indonesia dengan menawarkan berbagai peralatan teknik, perangkat rumah tangga, alat keselamatan, dan furnitur.

Tekiro menawarkan beragam perkakas bengkel dan hand tools seperti tipe kunci pas, kunci inggris, peralatan kunci pas otomotif. Seiring dengan perkembangan kebutuhan pasar sektor ekonomi menegah kebawah di Indonesia, TEKIRO juga berinovasi sebagai penyedia perkakas teknik untuk bekerjasama dengan outlet agen dan toko yang modern dan strategis. Ada lebih 14 kategori produk automotif, industri, dan bangunan yang dilayani merek Tekiro ini. Untuk lini otomotif, ada kunci oli beragam merek mobil, kunci roda palang, dongkrak buaya, congkelan ban, tool box 66 perkakas, mekanik tools 59 perkakas, pompa gemuk, air hose reel, roller cabinet air impact wrench, tire seal tire changer, hydraulic press, engine crane, dan variasi lainnya.

Sebenarnya, Tekiro merupakan sebuah merek dagang yang menawarkan berbagai pilihan perkakas teknik, permesinan, pertukangan dan industri, perangkat rumah tangga, alat keselamatan, dan furniture yang dimiliki oleh pengusaha Indonesia. Merek dagang ini merupakan bagian dari PT Altama Surya Anugerah yang diperkenalkan pada tahun 1998. Untuk kualitas, manajemen TEKIRO menetapkan standar yang cukup tinggi dan kalau kita bandingkan sendiri dengan produk merek Jepang atau Jerman, asing, harga rata-rata merek Tekiro bisa 30-40% lebih murah. Target pasarnya sendiri merupakan pelaku industri dan kalangan pehobi.

Menurut keterangan di laman resmi TEKIRO.com, saat ini TEKIRO memiliki lebih dari 100 jenis produk, yang mampu menjawab segala jenis kebutuhan pelaku industri dan hobi. Merek TEKIRO ini tidak memiliki pabrik sendiri namun mengimpor barang dari pabrik-pabrik dari berbagai negara. Hingga 2020 TEKIRO telah memiliki jaring service center, layanan purna jual dan dealer yang telah tersebar di berbagai daerah di Indonesia juga sebagian negara di Asia Tenggara.

PENGHARGAAN UNTUK MEREK TEKIRO

Merek Tekiro juga memperoleh beragam penghargaan dari sisi teknik marketing, diantaranya: TOP BRAND Award 2014, TOP BRAND Award 2015, TOP BRAND Award 2016, TOP BRAND Award 2017, TOP BRAND Award 2018, Digital Popular Brand Award 2016, Digital Popular Brand Award 2017, dan Top Digital PR 2019.

Tentu mempertahankan prestasi memang bukanlah hal yang mudah, butuh konsistensi dan kerja keras yang tidak sedikit. Yang hebatnya lagi, ditengah musim pandemi Coronavirus Covid-19 tahun 2020 ini, Tekiro Tools kembali mendapatkan Top Brand Award untuk kategori Handtools yang ke 6 kalinya. Dari info yang kami peroleh dari newspage Tekiro, penghargaan diberikan pada Selasa (04/07) di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan yang diserahkan langsung oleh Handi Irawan, CEO Frontier Group kepada Stephanus Santoso, Wakil Presiden Direktur Tekiro Tools.

Top Brand Award didasarkan oleh  hasil survei independen yang dilakukan Frontier Group dengan melibatkan 12.000 responden di 15 kota besar, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Medan, Palembang, Pekanbaru, Samarinda, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Manado dan Denpasar.

Ada 3 parameter untuk mengukur sebuah merek menjadi Top Brand. Pertama adalah Top of Mind Awareness, yaitu merek yang pertama kali disebut responden ketika sebuah kategori produk disebutkan. Kedua, Last Used, atau merek yang terakhir digunakan dalam satu re-purchased cycle. Terakhir ada Future Intention, yaitu merek yang ingin dipakai konsumen di masa mendatang.

Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk dapat selalu memberikan yang terbaik ke konsumen dan para dealer di seluruh Indonesia. Kami berterima kasih atas segala bentuk kepercayaan yang diberikan sehingga Tekiro Tools masih bisa menerima penghargaan untuk yang ke 6 kalinya,” ujar Stephanus Santoso – Wakil Presiden Direktur Tekiro Tools.

Untuk memperluas pangsa pasarnya, saat ini Tekiro Tools juga telah merambah pasar luar negeri di Asia Tenggara. Hal ini menjadi tantangan bagi Tekiro Tools untuk dapat selalu menciptakan perkakas-perkakas yang berkelas internasional. Sebagai perkakas terpercaya Tekiro juga terus melengkapi varian produknya untuk beberapa segmen  industri, otomotif, bangunan hingga rumah tangga.

KUALITAS TEKIRO SEBANDING HARGA

Bagi kami yang memang sudah memiliki pengalaman dalam bidang teknik, ada sedikit sekali pilihan merek alat tukang teknik di Indonesia yang sekomplit TEKIRO. Tekiro memang menawarkan solusi tepat guna bagi pengusaha bengkel dan pekerja teknik dadakan yang dana investasi peralatannya sangat terbatas.

Dari sisi geometri dan ergonomis bentuk alat tukangnya juga sesuai dengan postur tubuh orang Indonesia umumnya. Hal ini jarang sekali kita lihat di merek Eropa maupun Amerika. Tentu ini hanya bisa anda ketahui kalau anda pernah menggunakan peralatan perkakas merek luar negeri yang biasa dipakai kalangan profesional di pabrik lebih besar.

Kenyataannya secara jujur, semua product ‘TEKIRO’ berkualitasnya standar saja, terutama untuk produknya seperti kunci pas dan material dari teknologi fabrikasi casting, maupun serangkaian produk plastik moulding maupun produk non-mekanis yang berteknologi rendah. Jika kita berkeliling pasar teknik terbesar di Indonesia, yaitu kawasan Glodok – Mangga dua, kita bisa mendapatkan solusi teknik yang serupa dengan TEKIRO dari segi mode, spesifikasi dan bentuk namun dengan harga yang justru lebih mahal ataupun lebih murah. Dibandingkan merek lokal yang lebih umum diketahui orang Indonesia, menurut kami Tekiro sudah sukses menempatkan diri dengan strategi harga pricing diantara “merek mahal” dan “merek Murah” itu.

Sebenarnya, TEKIRO (dan “Ryu” yang merupakan merek power toolsnya) memang branding lokal saja dari berbagai macam produsen terutama dari Cina daratan dan Taiwan. Mirip saja dengan merek pesaingnya seperti Krisbow, Kenmaster dan Marco untuk alat perkakas tukang. Bila beruntung, pengguna bisa mendapatkan label ulang dari produsen tertentu yang masih buatan Taiwan, namun barang dengan tipe yang sama mungkin hanya memiliki masa peredaran yang terbatas. Ketika stok habis, jenis barang yang diminati tersebut tidak bisa dibeli kembali atau sudah diganti dengan barang lain dengan label yang sama namun dengan kualitas yang mengecewakan.

KESIMPULAN

Berdasarkan pengalaman, kami juga yakin dengan manajemen kualitas dari TEKIRO yang jauh lebih baik dari merek branding lokal lain. Secara pribadi, kamipun salut dengan merek TEKIRO yang mampu menawarkan kualitas barang sebanding dengan harganya. Namun sayang sekali kami sering juga menjumpai peralatan merek TEKIRO seperti “lupa” mencantumkan negeri asal dari produk yang memproduksi peralatannya tersebut dikemasan maupun dibadan peralatan tersebut.

Sangat salah kaprah sekali beberapa media pertukangan di Indonesia justru meletakkan logo Japan Industrial Standard maupun standar industri negeri lain seperti ANSI dan DIN untuk mempromosikan merek TEKIRO, padahal menurut hukum dagang Jepang, label JIS tersebut merupakan lisensi yang berbayar dan diawasi dengan hukuman maksimum untuk pelanggaran hukum industri yang ditegakkan oleh pemerintah Jepang. Lebih mirip dengan label SNI di Indonesia.

Sistem manufaktur OEM di China daratan memang memudahkan siapa saja yang sanggup memiliki modal membeli dalam jumlah banyak untuk melabel ulang, sehingga jaman sekarang tergolong gampang mau jualan pakai brand bikinan sendiri. Namun, bagi manufaktur subkontraktor bagi perusahaan multinasional, memiliki peralatan di workshop dengan brand dan merek murah seperti itu justru menjadi hal yang buruk dihadapan main contractor dan konsumennya.

Merek tertentu memang ada sertifikasi, lisensi dan memiliki reputasi, kami sendiri sering menerima enquiry dari pelanggan dengan preferensi merek tertentu yang memang dipaksakan dari induk perusahaan dinegeri asalnya untuk diwajibkan mematuhi standar itu. Namun, cara lain dalam menilai kehandalan suatu produk dan merek dengan membuktikan dengan melihat dari jumlah komplain pengguna hoby maupun profesional dari beragam media sosial maupun forum teknik online di Indonesia. Semakin banyak komplain, ya tentunya semakin jelek kualitasnya.

Konsumen juga harus bisa sadar dirilah, seperti peribahasa Jawa Bilang: (Ono Rupo Ono Rego) * Yang Artinya * (Ada Kualitas Pastinya Sesuai Dengan Harganya). Kalau mau idealis beli kunci inggris buatan Amerika Serikat, mungkin saja mirip daya tahannya, tapi harganya tentu tidak masuk budget anda dan budget konsumen anda.

Semoga bermanfaat. Wassalam!


Sumber: Tim Kreatif Metalextra.com,

Tulisan ini merupakan opini Pribadi di media milik sendiri.

Awalnya dipublikasikan pada9 Desember 2019 @ 6:12 AM

Tinggalkan Balasan